JAKARTA, KOMPAS.TV - Laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia menyebutkan, Singapura menjadi negara pemberi pinjaman terbesar ke Indonesia. Dalam laporan yang dirilis Bank Indonesia itu, tercatat utang RI kepada Singapura sebesar 60,07 miliar dollar AS hingga Juli 2022.
Jumlah itu setara Rp895 triliun (asumsi kurs Rp14.900). Posisi utang dengan Singapura pada bulan Juli 2022 turun tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 60,09 miliar dollar AS.
Kemudian, Amerika Serikat menjadi negara kedua pemberi pinjaman terbesar untuk Indonesia dengan jumlah piutang sebesar 33,52 miliar dollar AS. Angka itu, turun dari Juni 2022 yang sebesar 33,52 miliar dollar AS.
Dari data itu terlihat jumlah utang Indonesia kepada Singapura dan AS terpaut cukup jauh. Selanjutnya, negara pemberi pinjaman terbesar ketiga yaitu Jepang, dengan jumlah sebesar 25,48 miliar dollar AS. Naik dari bulan sebelumnya sebesar 24,94 miliar dollar AS.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Bank Indonesia Jelaskan Penyebabnya
Lalu ada China yang menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan pemberi pinjaman terbesar untuk RI. Yakni sebesar 20,83 miliar, naik tipis dibandingkan dengan posisi pada Juni 2022 yang mencapai 20,82 miliar dollar AS.
Di posisi ke-5, ada Hongkong dengan pinjaman sebesar 17,63 miliar dollar AS, turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 17,72 miliar dollar AS.
Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyatakan, posisi utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2022 sebesar 400,4 miliar dolar AS, turun dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 403,6 miliar dolar AS.
Sedangkan secara tahunan, ULN Juli 2022 juga turun 4,1 persen dari Juli 2021. Hal itu disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Sentral) maupun sektor swasta.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Swasta dan BUMN Capai Rp3.073 T, Pengamat: Yang Penting Produktif dan Manageable
Untuk ULN Pemerintah pada Juli 2022 sebesar 185,6 miliar dolar AS, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 187,3 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN Pemerintah juga turun sebesar 9,9 persen (yoy).
Sedangkan posisi ULN swasta pada Juli 2022 tercatat sebesar 206,3 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 207,7 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta juga turun 1,2 persen (yoy). Erwin menyebut hal itu disebabkan oleh turunnya ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation).
Baca Juga: Niat Tagih Tunggakan, Debt Collector Ini Malah Ditembak di Bagian Dagu Hingga Tembus ke Rahang!
"ULN Indonesia pada bulan Juli 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,7 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 31,8 persen," tutur Erwin.
Ia menambahkan, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,8 persen dari total ULN.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.