JAKARTA, KOMPAS.TV - Jambi merupakan provinsi dengan inflasi tertinggi di Indonesia pada Juli lalu. Yakni mencapai 7,7 persen dibanding Juli 2021. Untuk mengatasinya, Gubernur Jambi Al Haris mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya untuk membeli beras lokal atau beras asli Jambi, demi membantu upaya pengendalian inflasi.
Menurut Haris, langkah membeli beras lokal penting karena beras adalah faktor kedua terbesar atas tingkat inflasi di Jambi.
"Beras banyak tapi harganya belum bisa dianggap laku di pasaran karena bersaing dengan beras premium, karena banyak dari Sumsel (Sumatera Selatan)," kata Haris usai rapat pengendalian inflasi daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (12/9/2022).
"Beras lokal harganya murah, tapi cenderung merek luar yang lebih familiar. Kita imbau semua ASN wajib beli beras lokal, mengurangi pembelian beras premium," ujarnya.
Baca Juga: Sumbar Duduki Peringkat Kedua Inflasi Tertinggi di Sumatera, Atasi dengan Gerakan Tanam Bawang
Selain membeli beras lokal, Haris juga sudah mengupayakan agar Jambi memasok cabai dalam jumlah besar agar harganya tidak mahal.
Cabai tersebut berasal dari dalam Jambi maupun mendatangkan dari luar provinsi dan dilanjutkan operasi pasar yang diklaim telah sukses menurunkan harga dari Rp100.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.
"Jangka menengah kita memberikan bibit cabai ke semua warga Jambi. Ada gerakan bersama tanam cabai, semua kita kasih bibit agar supaya tiga minggu ke depan ada panen," ucapnya.
Dengan cara-cara tersebut, ia yakin inflasi Jambi bisa turun.
"InsyaAllah 7,7 bisa turun. Beliau (Presiden Jokowi) minta inflasi di bawah 5 persen. (Target kami) ikut Presiden, menekan itu paling tidak bisa 6. Kemarin 8,55 ini turun 7,7, bulan depan bisa 6," sebutnya.
Baca Juga: Wamenkeu Sebut Bansos Turunkan Kemiskinan: Ekonomi Lagi Maju Banget
Dalam paparannya saat menyampaikan arahan pengendalian inflasi daerah, Presiden Jokowi menyebutkan 10 provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi yakni Jambi dengan 7,7 persen, Sumatera Barat (7,1), Kalimantan Tengah (6,9), Maluku (6,7), Papua (6,5), Bali (6,4), Bangka Belitung (6,4), Aceh (6,3), Sulawesi Tengah (6,2), dan Kepulauan Riau (6).
Presiden mempertanyakan keberadaan lima provinsi di Pulau Sumatera dalam 10 provinsi dengan tingkat inflasi yoy terburuk tersebut.
"Dan lima provinsi dan 10 provinsi. Hati-hati. Saya juga tidak tahu ini kenapa, tolong dilihat betul. Ini ada di Sumatera lima provinsi itu," kata Jokowi.
Presiden meminta pemerintah daerah yang wilayahnya berada di jajaran inflasi tertinggi untuk segera melakukan intervensi.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.