Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

IMF Beri Pinjaman ke Sri Lanka Sebesar Rp43,2 Triliun untuk Perbaiki Ekonomi

Kompas.tv - 5 September 2022, 07:36 WIB
imf-beri-pinjaman-ke-sri-lanka-sebesar-rp43-2-triliun-untuk-perbaiki-ekonomi
IMF memberikan pinjaman senilai 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp43,2 triliun untuk membantu memperbaiki perekonomiannya. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sri Lanka mendapat pinjaman dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), sebesar 2,9 miliar dollar AS. Jumlah itu sekitar Rp43,2 triliun (kurs Rp14.884).

Pinjaman itu diberikan dengan pengaturan 48 bulan di bawah Fasilitas Dana yang Diperpanjang (Extended Fund Facility/EFF).

IMF mengatakan, pengaturan EFF baru itu akan mendukung program Sri Lanka guna memulihkan stabilitas ekonomi.

"Sri Lanka sedang menghadapi krisis akut. Kerentanan berkembang karena penyangga (buffer) eksternal yang tidak memadai dan dinamika utang publik yang tidak berkelanjutan," demikian pernyataan resmi IMF, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Pulang dari Kabur, Presiden Terguling Sri Lanka Dapat Fasilitas Kediaman Resmi dan Pengawalan

IMF mengungkapkan kondisi ekonomi Sri Lanka saat ini. Ekonomi negara itu akan minus 8,7 persen pada 2022, inflasi tembus 60 persen, dan dampaknya ditanggung secara tidak proporsional oleh masyarakat miskin dan rentan.

"Berdasarkan keadaan ini, program otoritas Sri Lanka, yang didukung oleh IMF, akan bertujuan untuk menstabilkan ekonomi, melindungi mata pencaharian rakyat Sri Lanka, dan mempersiapkan landasan bagi pemulihan ekonomi serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif," kata IMF.


 

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, pemerintah Sri Lanka ternyata memberi Presiden terguling Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa fasilitas tempat tinggal resmi dan keamanan setelah dia kembali usai melarikan diri pada Juli selama kerusuhan ekonomi.

Hal ini diungkap dua pejabat senior pemerintah Sri Lanka seperti laporan Straits Times, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: PBB: Anak-anak Sri Lanka Makin Terancam Tidur Kelaparan dan Kekurangan Nutrisi

Rajapaksa kabur dari Sri Lanka sekaligus dari tanggung jawabnya pada dini hari 13 Juli setelah protes besar-besaran melanda Kolombo. Para demonstran yang marah dengan kehancuran ekonomi negaranya, menyerbu kediaman dan kantor resmi Gotabaya Rajapaksa.

Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri setelah tiba di Singapura dan kemudian melakukan perjalanan ke Thailand.

Seorang juru bicara pemerintah Sri Lanka dan kantor presiden tidak segera membalas surel yang meminta komentar tentang kembalinya Rajapaksa.

Mantan presiden itu bertemu dengan sekelompok anggota partai yang berkuasa dan anggota parlemen di bandara pada Sabtu pagi, sebelum kemudian dibawa ke kediaman yang dialokasikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Tiga Atlet Sri Lanka di Commenwealth Games Hilang, Diyakini Kabur Demi Tak Pulang ke Negaranya

Seorang pejabat senior mengatakan Rajapaksa belum menunjukkan rencananya sepulang dari Thailand.

"Apa yang dia katakan kepada kami tadi malam adalah dia perlu waktu, karena dia bahkan tidak diizinkan keluar dari kamarnya karena alasan keamanan," kata seorang pejabat, menambahkan bahwa Rajapaksa bahkan tidak diizinkan pergi ke gym.

"Begitu dia menghabiskan beberapa waktu di rumah, dia akan memberi tahu kami apa yang ingin dia lakukan," kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x