JAKARTA, KOMPAS.TV- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (2/6/2022) melemah 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.579 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.534 per dolar AS.
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, akan jadi sentimen yang mempengaruhi nilai tukar rupiah di akhir perdagangan. Jika data BPS menyatakan inflasi yang cukup tinggi, bukan tidak mungkin nilai tukar rupiah akan menembus Rp14.600 hari ini.
Nilai tukar rupiah saat ini masih sejalan dengan prediksi Otoritas moneter Bank Indoensia. Pada tahun ini, BI memperkirakan nilai tukar rupiah akan mencapai kisaran Rp14.300 hingga Rp14.700 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa perkiraan nilai tukar rupiah tersebut didukung oleh kondisi fundamental yang cukup baik, serta langkah-langkah stabilisasi yang terus dilakukan oleh bank sentral.
Baca Juga: Daging Ayam dan Tiket Pesawat Sumbang Inflasi Mei, Harga Minyak Goreng Malah Turun
“Secara keseluruhan, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun ini kisarannya Rp14.300 hingga Rp14.700 dan tahun depan kisarannya Rp14.400 hingga Rp14.800 per dolar AS,” kata Perry kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).
Sementara itu, dolar AS menguat terhadap euro pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ditopang oleh data ekonomi AS yang optimis, dan ketika mata uang bersama tetap di bawah tekanan menyusul rekor inflasi zona euro terpanas yang meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan kawasan.
Mengutip dari Antara, dolar sekitar 0,8 persen lebih tinggi terhadap euro, memperpanjang kenaikan Selasa (31/5/2022), setelah data pada Rabu (1/6/2022) menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan barang tetap kuat, yang dapat menghilangkan kekhawatiran resesi akan segera terjadi.
Secara terpisah, lowongan pekerjaan AS turun pada April tetapi tetap pada level yang sangat tinggi. Data positif AS memberikan lebih banyak tekanan pada euro, yang telah menahan kerugian menyusul data Selasa (31/5/2022), yang menunjukkan inflasi konsumen zona euro melonjak ke rekor tertinggi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.