BOGOR, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menargetkan akan membuat kurang lebih 30 pusat persemaian serupa dalam tiga tahun ke depan.
Dengan harapan bisa bisa memperbaiki lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di sisi hulu.
Demikian Presiden Jokowi mengatakan seusai meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (19/11/2021).
“Kita akan membikin dalam tiga tahun ke depan kurang lebih 30 seperti ini, dari pemerintah,” kata Presiden Jokowi.
“Tetapi juga saya akan memaksa mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini. Sehingga juga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit itu ada.”
Baca Juga: Jokowi Disebut Setujui Vaksin Nusantara untuk Booster
Dalam kegiatan yang juga dihadiri sejumlah duta besar dari negara sahabat, yaitu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron MacKay, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Presiden Jokowi juga menegaskan, pemerintah Indonesia serius dalam menangani dampak perubahan iklim.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak dari perubahan iklim dan kita tunjukkan nursery center ini yang bisa setahun memproduksi kurang lebih 12 juta bibit,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun mengajak para dubes tersebut berkeliling meninjau sejumlah fasilitas yang ada Persemaian Modern Rumpin.
Baca Juga: Setelah Nikel, Jokowi Akan Setop Ekspor Bauksit dan Tembaga Mentah
Seperti halnya ke area perkecambahan, area rumah produksi, area aklimatisasi, hingga area penanaman terbuka.
Menurut Presiden Jokowi, sejumlah bibit pohon yang disiapkan di sini nantinya akan ditanam di lahan-lahan kritis yang membutuhkan.
“Tadi saya ditunjukkan mengenai bibit albasia atau sengon, kemudian bibit eucalyptus, kemudian ada bibit jati, ada juga bibit mahoni yang semuanya kita produksi di sini,” ucapnya.
“Dan kita harapkan nanti di bulan Januari bibit-bibit ini sudah mulai keluar untuk ditanam di tempat-tempat yang sering banjir, yang sering longsor, yang memerlukan rehabilitasi untuk lahan-lahan kritis.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.