ROMA, KOMPAS.TV- Indonesia dan sejumlah negara mencapai kesepakatan kerja sama di berbagai bidang dengan Australia, Turki, dan Perancis dalam pertemuan bilateral yang digelar disela acara Konferensi Tingkat Tinggi di Rona, Italia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, selain mencapai kesepakatan yang baik, ketiga negara tersebut juga sangat mendukung Presidensi Indonesia dalam G20 tahun depan.
Airlangga menjelaskan, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dilakukan pembahasan tentang energi dan perubahan iklim. Australia mendukung kebijakan di sektor energi dan transisi energi yang sudah dijalankan Indonesia, di mana transisi energi itu harus diikuti juga oleh pembiayaan dan investasi terkait iklim.
Pembahasan kedua adalah tentang teknologi yang tersedia dan terjangkau. Ini juga diharapkan bisa mempercepat terbentuknya sistem energi hijau di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Peringkat Pertama Islamic Finance Country Index 2021
Kemudian, terkait Vaccinated Travel Line (VTL), Australia akan merevitalisasi turis dan membolehkan Warga Negara (WN)-nya untuk bepergian ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, terutama untuk WN yang sudah divaksin 2 kali (dosis lengkap).
“Indonesia juga menyampaikan bahwa kunjungan dari luar negeri ke Indonesia ada aturan soal karantina, dan mereka (Australia) akan ikut aturan tersebut. Mereka akan membuka (kunjungan) untuk orang Indonesia terutama di 2 negara bagian yang sudah membuka yaitu New South Wales dan Victoria," kata Airlangga dalam keterangan pers yang diterima Kompas TV, Minggu (31/10/2021).
"Mereka juga mengharapkan mahasiswa Indonesia bisa kembali belajar di Australia,” tambahnya.
Indonesia dan Australia juga sepakat, persoalan ekonomi digital harus dibahas di Presidensi G20 Indonesia tahun depan. Khususnya agar kebijakan dan regulasi di sektor itu tidak berbeda dengan sektor konvensional, terutama dari segi platform digital.
Baca Juga: Presiden Jokowi Hari ini akan Terima Presidensi G20 dari PM Italia, Pimpin 20 Ekonomi Terbesar Dunia
“Diharapkan bullying di media sosial akan diatur oleh para platform secara bertanggung jawab dan seimbang,” ujar Airlangga.
Menko Airlangga juga mengungkapkan tentang rencana pembangunan industri Green Hydrogen (Hidrogen Hijau) di Kalimantan Utara, di kawasan seluas 13 ribu hektare. Investasi itu dilakukan oleh Fortescue Metals Group (FMG)
Kedua, dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dibahas tentang kerja sama di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) yang diproduksi bersama kedua negara. Termasuk mengenai keterlibatan, ketersediaan, maupun konten lokal.
Presiden Jokowi juga meminta adanya akselerasi pembahasan dari Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU CEPA), yang diharapkan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa dan sebaliknya.
Baca Juga: Ribuan Orang Berunjuk Rasa di Roma Saat KTT G20 Dibuka, Tuntut Penyelamatan Bumi
"Diharapkan juga dengan Presidensi Indonesia G20, kita akan mempunyai daya tawar yang tinggi, sehingga diharapkan akan ada manfaat untuk menyelesaikan itu,” tutur Airlangga.
Ketiga, dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dibahas juga mengenai kerja sama Indonesia-Turki CEPA. Khususnya tentang minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia.
Airlangga mengatakan bahwa pasar CPO Indonesia yang awalnya besar di Turki, namun sekarang turun nilainya akibat ada negara tetangga Indonesia yang mempunyai CEPA juga.
“Jadi untuk mengembalikannya, tentu kita perlu mengakselerasi ini. Bapak presiden menugaskan Menteri Perdagangan menangani CEPA (dengan Turki) tersebut,” ucapnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.