Kompas TV bisnis kebijakan

Kadin: Kelangkaan Tabung Oksigen karena Stok Menumpuk di Rumah Sakit dan Masyarakat

Kompas.tv - 6 Juli 2021, 13:24 WIB
kadin-kelangkaan-tabung-oksigen-karena-stok-menumpuk-di-rumah-sakit-dan-masyarakat
Ilustrasi tabung oksigen. (Sumber: Blickpixel, Pixabay, Creative Commons.)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada industri dalam negeri. Meski industri tidak kesulitan memproduksi oksigen murni, tetapi kendala berupa keterbatasan tabung sebagai wadah oksigen yang mayoritas masih diimpor.

Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia Achmad Widjaja.

Saat ini, kata Achmad,  mulai terjadi kelangkaan tabung oksigen karena stok yang ada tersebar dan menumpuk di rumah sakit dan masyarakat. Achmad memperkirakan, tabung oksigen yang beredar di Indonesia berkisar tidak lebih dari 1 juta buah. 

“Jadi, kalau sekarang produksi mau ditambah untuk medis, saya pikir mustahil tercukupi. Lebih baik impor dari negara lain yang produsennya banyak dan stoknya siap. Satu-satunya jalan adalah menyediakan tabung baru. Kalau oksigennya bukan masalah, bahannya kan tidak terhingga,” ujarnya, dikutip dari laman Kompas.id (6/7/2021).

Baca Juga: Melonjak Hingga 5 Kali Lipat, Pemerintah Targetkan Impor Oksigen 100 Ton Per Hari

Sementara ini, lanjut Achmad, semua industri gas sudah maksimal mengalokasikan kapasitas produksinya untuk menyediakan oksigen medis.

Selain mengimpor tabung untuk menampung oksigen cair, ia mengusulkan pemerintah memperbanyak impor oksigen portabel yang bisa diakses dan digunakan masyarakat secara lebih fleksibel. Ia juga meminta pemerintah mengambil alih impor agar prosesnya lebih cepat.

“Kalau pemerintah yang mengomando, segala jalur bisa dipakai asal terbuka, karena kondisinya sudah darurat,” pungkasnya. 

Baca Juga: Antisipasi Kelangkaan Oksigen, Menko PMK Cek Ketersediaan ke Produsen Oksigen Terbesar di Indonesia

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x