PONTIANAK, KOMPAS.TV - Pertamina meresmikan 27 titik lembaga penyalur bahan bakar minyak melalui Program BBM Satu Harga.
Program tersebut bertujuan untuk penerapan energi berkeadilan dengan harga BBM yang sama untuk Premium dan Solar bersubsidi di wilayah yang memiliki keterbatasan akses atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
27 titik BBM Satu Harga yang diresmikan itu antara lain berada di Provinsi Kepulauan Riau satu (1) titik, Nusa Tenggara Barat tiga (3) titik, Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuh (7) titik, Kalimantan Barat lima (5) titik, Kalimantan Utara satu (1) titik, Gorontalo satu (1) titik, Sulawesi Tengah dua (2) titik, Sulawesi Selatan satu (1) titik, Maluku satu (1) titik, Maluku Utara satu (1) titik, Papua empat (4) titik.
Baca Juga: Tahun 2022, BBM Premium akan Semakin Langka di Jawa, Madura, Bali
"Dengan resminya 27 titik BBM Satu Harga yang kita lakukan pada hari ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau," kata Executive GM Regional Kalimantan Pertamina Patra Niaga Freddy Anwar, dalam keterangan resminya, Rabu (09/06/2021).
Untuk tahun ini, Pertamina Patra Niaga menargetkan 76 titik BBM Satu Harga dan sudah terealisasi sebanyak 27 titik.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa mengatakan, BBM Satu Harga sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial yang berbasis keadilan energi.
Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Indonesia akan Berhenti Impor BBM dan LPG pada 2030
"Hal ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dimana tadinya harga bahan bakar bisa hingga Rp40.000, sekarang harganya sama, secara operasional ekonomi pasti akan sangat berpengaruh," ujar Fanshurullah Asa.
Kalimantan Barat menjadi provinsi dengan titik BBM Satu Harga terbanyak.
Yaitu di Menukung Kabupaten Melawi, Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang, Menjalin Kabupaten Landak, dan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.
"Kita ingin masyarakat di wilayah 3T khususnya dapat terus menikmati manfaat dari hadirnya BBM Satu Harga. Karena itu, setelah ini beroperasi, kami akan terus menjaga agar proses penyaluran dan memastikan ketersediaan energi di lembaga penyalur," kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.
Program BBM Satu Harga dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2017.
Hingga tahun 2020 Pertamina sudah mengoperasikan sebanyak 243 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Program ini dilaksanakan oleh anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Patra Niaga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.