SOLO, KOMPAS.TV – Teknologi dapat memfasilitasi para pedagang dalam usahanya untuk menjual berbagai produk di warungnya. Sekarang, para pemilik warung dapat dengan mudah masuk dalam rantai pasok bahan dagangan berbasis digital untuk semakin mengembangkan bisnisnya.
Salah satunya melalui Warung Pintar yang memanfaatkan keunggulan rantai pasok berbasis digital untuk mengubah warung menjadi pusat ritel yang produktif.
CEO & Co-Founder Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro mengungkapkan, selama ini sistem distribusi cenderung konvensional dan kurang efisien.
Cirinya adalah alur rantai pasok yang panjang, melibatkan banyak aktor penengah, tidak ada transparansi alur barang, dan bergantung pada tenaga manusia di setiap tahapnya.
Di Solo sendiri sudah ada 5.236 warung yang terintegrasi dengan Warung Pintar, terhitung sejak November tahun lalu.
“Semua pemilik warung bisa bergabung dengan Warung Pintar selama lokasi warungnya masih masuk area cakupan kami dan lolos verifikasi,” ujar Agung kepada KOMPAS TV, Senin (26/4/2021).
Para pemilik warung hanya memerlukan maksimal 43 menit untuk memesan barang di Aplikasi Warung Pintar. Sekitar 2,5 - 14 jam untuk menunggu pengiriman barang pesanan. Dengan demikian, dari segi biaya, para pemilik warung bisa menghemat rata-rata Rp 62.000 karena tidak perlu bepergian untuk belanja secara offline.
Baca Juga: Upaya Pemulihan Ekonomi, Pemkot Surakarta Vaksin 800 Pedagang di Pusat Grosir Solo
Harga barang yang ditawarkan oleh Warung Pintar pun tergolong kompetitif dibanding pemasok-pemasok lain hingga 20 persen karena rantai distribusi yang terhubung langsung dari brand, sehingga lebih pendek.
Sementara dari segi ketersediaan barang, Warung Pintar mampu menghadirkan ribuan produk dengan pemenuhan stok warung hingga 95 persen karena otomasi sistem yang memungkinkan Warung Pintar dalam melakukan antisipasi permintaan.
Sebagai informasi, fokus Warung Pintar fokus adalah layanan e-dagang dan rantai pasok melalui inovasi sehingga memberikan transparansi harga dan ketersediaan barang agar warung lebih mudah menstok ulang barang.
Selain pemenuhan barang, pemilik warung juga memperoleh kemudahan fitur pencatatan hingga pendampingan guna pengembangan bisnis.
Sejak berdiri pada 2017, Warung Pintar telah bekerjasama dengan 600 brand, melayani 500,000 warung di lebih dari 100 kota dan kabupaten di Indonesia.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Melepas Ekspor Perdana Bahan Olahan Pangan ke Amerika
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.