JAKARTA, KOMPAS.TV- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membuka pendaftaran vaksin gotong royong atau vaksin mandiri Tahap 3. Pendaftaran dibuka mulai hari ini, 26 April 2021 hingga 21 Mei 2021.
Pendaftaran bisa dilakukan lewat laman resmi Kadin, vaksin.kadin.id. Sedangkan untuk batas waktu pengiriman data peserta adalah 31 Mei 2021.
"Mari bergabung dengan 17 ribu perusahaan yang telah bergabung dalam Program Vaksinasi Gotong Royong. Mari bersama kita dukung upaya Pemerintah mempercepat pemerataan vaksinasi," begitu isi unggahan di akun instagram @kadin.indonesia.official, dikutip Senin (26/04/2021).
Baca Juga: Seminggu Setelah Lebaran, Vaksin Gotong Royong Mulai Diberikan ke Pekerja Swasta
Untuk informasi lebih lanjut terkait vaksin gotong royong, perusahaan bisa menghubungi sejumlah nomor berikut melalui telepon ataupun WhatsApp:
Hotline: 0812 9618 7277
Hotline: 0812 8219 8977
Hotline: 0812 1917 3177
Hotline: 0812 9618 7177
Jam Kerja
Senin-Jumat: 09.00-16.00 WIB
Sabtu: 09.00-13.00 WIB
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyatakan, program vaksinasi gotong royong rencananya akan imulai pada pekan ketiga Mei 2021.
Baca Juga: 3 Vaksin Gotong Royong di Indonesia: Sputnik V dari Rusia, Sinopharm dan CanSino dari China
Vaksinasi kepada karyawan swasta itu akan menggunakan vaksin buatan China, Sinopharm dan vaksin buatan Rusia, Sputnik.
Kadin mencatat, hingga 10 April 2021, 17.387 perusahaan yang telah terdaftar di program ini di mana ada 8,6 juta pekerja dan keluarganya yang akan divaksinasi.
Baca Juga: Cerita Chelsea Olivia Vaksinasi Covid-19 Pertama, Ibu Menyusui Boleh Divaksin
Vaksin gotong royong atau vaksin mandiri, adalah program vaksinasi kepada pekerja swasta dan keluarganya yang diinisiasi oleh Kadin. Tujuannya untuk membantu pemerintah mewujudkan target 80% herd immunity secepatnya.
Biaya vaksin gotong royong akan ditanggung oleh manajemen setiap perusahaan, yang mendaftarkan karyawannya. Kadin menyebut langkah ini lebih efektif, dibanding perusahaan harus terus-menerus membiayai karyawannya untuk tes Covid-19 yang memakan biaya lebih besar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.