JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana merger bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara oleh pemerintah dinilai tepat di tengah situasi pandemi seperti saat ini.
Para ekonom memandang penggabungan bank syariah dilakukan agar perbankan syariah bisa lebih kuat menghadapi ancaman resesi.
Merger juga dinilai bisa membuat perbankan syariah semakin kompetitif.
Wakil presiden, Ma'ruf Amin menilai merger dilakukan agar pemulihan ekonomi bisa dipercepat mengingat saat ini bank syariah jumlahnya banyak tapi potensinya kecil.
"Harus disertai dengan perkembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah. Pelaku ekonomi syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, sehingga pemanfaatan teknologi digital dan transaksi online menjadi mutlak diperlukan," kata Ma'ruf Amin.
Banyak potensi ratusan triliun rupiah di industri syariah namun sayangnya belum digarap secara maksimal.
Untuk itu Bank Indonesia menggelar kembali Indonesia Syariah Economy Festival untuk menggeliatkan industri syariah.
Di tengah pandemi, gelaran ini akan dibuat secara virutal.
Meskipun begitu tak mengurangi target dan juga tujuan diadakannya gelaran ini.
Simak perbincangan lengkap bersama dengan Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Anwar Bashori.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.