Kompas TV nasional wawancara

Wawancara Ekslusif Kompas TV: Kapolri Sebut Penyidik Sempat Ketakutan Selidiki Kasus Sambo

Kompas.tv - 7 September 2022, 23:13 WIB
wawancara-ekslusif-kompas-tv-kapolri-sebut-penyidik-sempat-ketakutan-selidiki-kasus-sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada wawancara eksklusif dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam. Kapolri mengungkapkan tantangan dan upaya penyelidikan serta penyidikan Polri terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo berkesempatan mewawancarai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara eksklusif terkait langkah-langkah Polri dalam menuntaskan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta. 

Wawancara yang membahas tantangan dan upaya penyelidikan serta penyidikan Polri terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang menyeret petinggi Polri yakni mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai salah satu tersangka itu disiarkan dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

Salah satu fakta yang diungkapkan Kapolri Listyo Sigit ialah ketakutan penyidik terhadap Ferdy Sambo.

Berikut wawancara Budiman Tanuredjo dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Banyak orang bertanya, kenapa tragedi Duren Tiga dengan Pak Sambo ini bisa terjadi?

Jadi memang ini peristiwa yang, untuk kami juga, terus terang ini pukulan ya, karena memang di saat kami sedang memperbaiki citra institusi.

Dari awal, pada saat kami masuk, kan kami juga memulai dari mendengarkan aspirasi masyarakat tentang harapan masyarakat tentang Polri. Kami kan start dari situ dan itu kami sampaikan pada saat awal kami melakukan kegiatan fit and proper test di DPR.

Saat itu, pada saat hasil survei awal, kami (Polri) di angka 74 persen, sehingga kemudian dengan melaksanakan berbagai program transformasi menuju Polri yang presisi pada saat itu.

Kemudian bagaimana kami mencoba mendengar apa yang menjadi asprasi masyarakat, kemudian juga kami sesuaikan, laksanakan program-program untuk mengawal kebijakan, pemerintah utamanya. Dan kemudian hal-hal yang memang harus kami lakukan sesuai dengan harapan masyarakat.

Saat itu kan angka kami sempat naik menjadi 76 persen, artinya itu pekerjaan yang sangat berat, dan ini dilakukan oleh kami semua dari atas sampai bawah, ini bareng-bareng.

Makanya begitu ada peristiwa Sambo ini memang dampaknya luar biasa. Angka kami tiba-tiba turun di angka sekitar 54 persen, dan tentunya ini pukulan buat kami.

Ini lah yang kemudian menjadi tekat kami untuk betul-betul bisa menuntaskan. 

Baca Juga: Citra Polri Turun Akibat Diterjang Kasus Sambo, Kapolri : Jadi Pelajaran & Kesempatan Berbenah

Kapolri sebut awalnya sulit, skenario Ferdy Sambo tersebar luas?

Memang awalnya agak sulit Pak Budiman, karena memang di awal-awal saudara FS ini kan menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga itu kan peristiwa tembak-menembak. Dan itu disampaikan ke banyak orang, termasuk saya. Termasuk saya.

Sehingga pada saat itu saya tanyakan kepada yang bersangkutan, "Kamu jujur kamu terlibat atau tidak?" saya tanyakan, dua kali saya tanyakan.

Saya sampaikan, "Karena saya akan memproses ini sesuai dengan fakta, jadi kalau kira-kira peristiwanya tidak seperti itu ceritakan, tapi kalau memang seperti itu nanti akan kita lihat pembuktiannya sesuai dengan fakta".

Memang kemudian banyak muncul informasi-informasi kejanggalan ya. Apalagi pada saat kemudian meledak dari keluarga almarhun Yosua di Jambi karena waktu itu dilarang untuk dimakamkan secara kedinasan, dan itu kemudian semakin membesar.

Sehingga kemudian kami putuskan saat itu untuk membentuk timsus. Timsus itu kami libatkan para pejabat utama Polri yang memang langsung saya libatkan Wakapolri, Pak Irwasum, dan Kabareskrim, serta beberapa tim ya yang terlibat yang memiliki integritas.

Baca Juga: Dipecat, Kombes Agus Nurpatria Susul Ferdy Sambo dkk Ajukan Banding

Sambo dinonaktifkan karena Timsus hadapi kesulitan?




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x