KOMPAS.TV – Kekayaan alam yang dimiliki Sumatra Utara menyimpan segudang manfaat bagi keseharian manusia. Mulai potensi wisata yang menakjubkan sampai dapat menghasilkan energi untuk produksi aluminium.
Sebagai perusahaan aluminium yang sudah berdiri lebih empat dekade di Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) tak lupa menyejahterakan ekonomi dan sosial masyarakat di sekitarnya.
PT Inalum (Persero) membina sebuah destinasi wisata bagi penggemar olahraga ekstrem, tepatnya di daerah Paritohan di Sumatra Utara. Pada daerah tersebut terletak aliran Sungai Asahan yang dikenal sebagai destinasi arung jeram terbaik nomor 3 di dunia.
Arung Jeram Sungai Asahan memiliki tiga jenis obstacle serta pemandangan sekitar yang memanjakan mata. Tidak hanya memiliki arus deras yang membuat pengalaman arung jeram makin seru, sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber tenaga PLTA.
PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air dikenal menghasilkan sumber daya listrik dengan harga yang lebih murah sehingga menjadi faktor penting bagi produksi aluminium. Sadar akan hal tersebut, PT Inalum (Persero).
Melalui Proyek Asahan 2, PT Inalum (Persero) membangun dan mengelola tiga bendungan dan dua PLTA untuk memenuhi kebutuhan energi listrik operasional. Proyek ini terdiri dari Bendungan Pengatur, Bendungan Siguragura, dan Bendungan Tangga serta PLTA Siguragura dan PLTA Tangga.
Rumah Yayasan Cahaya Bersama Rakyat merupakan satu dari sejumlah kontribusi yang dilakukan PT Inalum (Persero) bagi masyarakat Sumatra Utara. Yayasan tersebut menaungi kaum disabilitas agar memiliki keterampilan serta tetap produktif.
Peserta yayasan akan dilatih terlebih dahulu selama sebulan untuk dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti tas, topi, dan dompet sebagai suvenir. Produk tersebut dibuat dengan bahan baku kain ulos sehingga tidak meninggalkan nilai budaya turun-temurun.
Sejak 2021, PT Inalum (Persero) memberikan sejumlah bantuan ke yayasan, seperti mesin obras, mesin jahit, dan mesin sablon. Tidak hanya itu, PT Inalum (Persero) juga sering memesan suvenir dalam jumlah besar untuk menunjang produksi.
Di sisi lain, terdapat Desa Lubuk Cuik yang dikenal sebagai daerah penghasil cabai. Kampung Tani Lubuk Cuik yang semula dihuni oleh mayoritas petani padi, kini mulai beralih menjadi petani cabai.
Ladang cabai yang dikelola para petani memiliki luas sekitar 561 hektar. Hasil panennya masih khusus di pulau Sumatra, seperti Aceh, Bengkulu, Medan, hingga Batam. PT Inalum (Persero) memberikan sumbangsih berupa pelatihan, studi banding, pembangunan irigasi, bantuan UMKM Saung Tani.
Sejak berdiri pada 1976, PT Inalum (Persero) telah memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar, seperti keterampilan sablon, menjahit, bordir, rias pengantin, bengkel, dan las serta pemberian modal usaha. Pelatihan tersebut bertujuan agar masyarakat menjadi lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Dalam upaya meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar, PT Inalum (Persero) membangun SMA Mitra, memperbaiki gedung-gedung sekolah, serta memberikan peralatan pendukung proses pembelajaran di sekolah. PT Inalum (Persero) secara rutin mengadakan serangkaian turnamen olahraga dan menjadi sponsor acara pelestarian budaya.
Tak ketinggalan, PT Inalum (Persero) membangun sejumlah fasilitas umum yang sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Fasilitas umum tersebut antara lain jalan penghubung di antara Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA, jalan-jalan alternatif, jembatan, sumur bor, jalan lingkar, Posyandu, dan Balai Umum.
Perusahaan juga membantu memperbaiki rumah ibadah dan mendukung kegiatan keagamaan tiap tahunnya. Seluruh upaya tersebut dilaksanakan oleh PT Inalum (Persero) sebagai bentuk dan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.