JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam tiga tahun terakhir, ketenaran podcast di Indonesia semakin menunjukkan grafik yang menjanjikan. Banyak kreator konten juga membuat podcast untuk menarik pendengar dengan jumlah melimpah.
Tak hanya itu, bermunculan pula komunitas-komunitas baru yang menggemari podcast.
Bahkan, ada juga aplikasi-aplikasi pemutar audio yang dikhususkan untuk memutar rekaman podcast. Dapat dikatakan, podcast kini menjadi sebuah media dengan potensi yang sangat menjanjikan.
Podcast atau siniar adalah sebuah rekaman audio dengan pembahasan topik tertentu, seperti gaya hidup atau kisah horor, yang dapat didengarkan secara on demand melalui internet.
Baca Juga: Sebut Motif Pembunuhan Yosua Terkait Masalah Asusila, Kapolri Tegaskan Tidak Ada Isu Lain!
Dengan format on demand, podcast dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun sesuai dengan kemauan pendengarnya. Selain itu, pendengar juga bisa memutar ulang rekaman berulang kali tanpa perlu menunggu jam siar ala radio.
Misalnya, pendengar bisa memutar podcast horor sebelum tidur atau podcast dengan topik investasi selama perjalanan pulang dari kantor. Fleksibilitas inilah yang menyebabkan podcast sangat digandrungi oleh banyak orang.
Istilah podcast diambil dari kata “iPod” dan “broadcast”. Sesuai dengan namanya, sekitar awal tahun 2000-an podcast populer di kalangan pengguna iPod, sebuah perangkat dari Apple yang dapat memutar file audio berformat mp3.
Umumnya, podcast didengarkan melalui aplikasi streaming service. Namun, pada zaman itu, orang perlu mengunduh podcast dari blog dan memutarnya di iPod karena kecepatan internet yang belum memadai untuk streaming.
Dengan meningkatnya kecepatan internet dari tahun ke tahun, kebiasaan mengunduh ini lambat laun ditinggalkan. Meski begitu, istilah podcast tidak pernah berubah sejak dipakemkan pada tahun 2004.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.