MATARAM, KOMPAS.TV – Gunung Rinjani di Pulau Lombok disebut paling pantas menjadi green tourism atau wisata hijau Indonesia.
Hal ini dikatakan pembina unit kegiatan mahasiswa (UKM) Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Palawa) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat Dr Vita Sarasi.
"Gunung Rinjani Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki 5 keistimewaan yang tidak dimiliki gunung-gunung lainnya," katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan webinar seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan yang diikuti lebih dari 268 peserta secara online dari berbagai daerah di Indonesia, Sabtu (16/4/2022).
Seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan itu digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-40 Palawa Unpad, mengambil tema pengembangan wisata alam domestik berbasis desa wisata sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Mengutip Antara, kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut Dr. Vita, lima keistimewaan Gunung Rinjani antara lain, memiliki bentangan alam paling lengkap dan menakjubkan, berupa sabana hutan, danau, air terjun, air panas, serta memiliki flora dan fauna hingga 109 jenis, baik itu burung, reptil, lutung dan lainnya.
"Karena itulah, Azam Rafiulah pemecah rekor Ekspedisi Pendakian Green Tourism menyebutkan, Gunung Rinjani paling pantas dijadikan wisata hijau Indonesia ke depan," katanya.
Terkait hal itu, anggota Palawa Unpad yakni Nadia Putri Chania dan Bilham Warmindi telah melakukan asesmen terkait destinasi pendakian gunung Rinjani melalui Desa Torean dengan berbagai keunggulannya.
Daya dukung Desa Wisata di Dusun Torean, antara lain, bumi perkemahan (camping ground), "erek-erek" atau transportasi kereta gantung untuk mengangkut hasil bumi sepanjang 200 meter, dan goa "sawak" atau piton.
Di sisi lain, mendaki Rinjani via Torean dinilai sebagai rute yang lebih dekat ke Danau Segara Anak, sehingga perlunya pembangunan jalur aktivitas pendakian cepat dan aman.
"Karenanya, saya berharap melalui kegiatan ini, kita bisa paham pentingnya potensi wisata Indonesia serta sinergitas kearifan lokal," katanya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.