KOMPAS.TV - Survei terbaru Charta Politika 6 Desember 2021, merilis elektabilitas calon presiden menuju pilpres 2024. Persaingan pilpres akan terjadi antara gubernur kepala daerah dan menteri-menteri Presiden Jokowi.
Tiga kepala daerah masuk dalam radar survei Charta Politika. Tiga kepala daerah itu adalah Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Anies Baswedan (DKI Jakarta), dan Ridwan Kamil (Jawa Barat).
Sedang Menteri Jokowi yang masuk dalam radar survei Charta adalah Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.
Dalam survei terbaru, 6 Desember 2021 Charta menempatkan Ganjar Pranowo sebagai capres potensial. Ganjar telah melampaui Prabowo dalam simulasi lima nama dengan elektabilitas 30.2 Persen.
Disusul Prabowo dengan elektablitas 25,8 persen dan Anies Baswedan 22,3 Persen. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dengan 71,1 persen. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merangsek ke lima besar dengan elektabiltas 5,9 persen. Tidak menjawab 8,8 persen.
Dari lima besar capres potensial versi Charta, hanya Prabowo Subianto yang punya kendaraan politik. Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra. Empat kandidat lain bukanlah pemilik partai politik.
Ganjar Pranowo yang dalam beberapa survei unggul, belum dipastikan akan mendapat tiket dari PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, sebagai penentu akhir siapa petugas partai dari PDI-P yang bakal ditugaskan sebagai capres. Namun dukungan terhadap Prabowo-Puan Maharani mulai dimunculkan.
Anies, Ridwan dan Sandiaga Uno juga belum punya kendaraan politik.
Sedang untuk nama wakil presiden, Charta menempatkan Sandiaga Uno sebagai cawapres paling populer dengan 27,7 persen. Disusul Ridwan Kamil 17.4 persen, Khofifah Indar Parawansa 9,1 persen dan Agus Harimurti 9,0 persen serta Puan Maharani dengan 4 persen.
Charta juga merilis hasil survei pasangan capres dan cawapres. Dalam survei pasangan, tampak Ganjar Pranowo unggul.
Simulasi pertama:
1. Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono 26,0 Persen
2. Ganjar Pranowo – Ridwan Kamil 34,8 persen
3. Prabowo – Puan 19,2 persen
4. Tidak Jawab 20,00 persen
Simulasi Kedua
1. Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 26,2 Persen
2. Ganjar Pranowo –Erick Thohir 33,9 persen
3. Prabowo – Puan 20,3 persen
4. Tidak Jawab 19,6 persen
Simulasi ketiga
1. Anies Baswedan-Airlangga Hartarto 24,8 persen
2. Ganjar Pranowo –Sandiaga 36,3 persen
3. Prabowo – Puan 18,7 Persen
4. Tidak Jawab 20,2 persen
Simulasi keempat
1. Anies Baswedan-Muhaimin 23,0 persen
2. Gandjar Pranowo –Andika Perkasa 33,2 persen
3. Prabowo – Puan 20,8 persen
4. Tidak Jawab 23,1 persen
Dalam survei Charta juga ditanyakan keyakinan pemilih. Apakah sudah mantab atau belum? 55,0 persen sudah mantab dan 38,2 persen masih bisa berubah. Tidak jawab 6,8 persen.
Namun masih perlu jadi catatan
1. Pemilu masih sekitar dua tahun lagi. Bahkan tanggal pemilu pun belum ditetapkan oleh KPU. Bahkan ada kemungkinan tanggal pemilu baru akan ditetapkan oleh Komisioner KPU baru. Independensi KPU perlu jadi catatan.
2. Uji materi soal presidential thershold yang diajukan sejumlah pihak termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan anggota DPR. Putusan MK bisa saja mengubah konstelasi politik.
3. Negosiasi di dalam partai politik. Antara kekuasaan pemilik partai dengan aspirasi publik.
4. Sedang dalam pasar pemilih, kontestan akan dihadapkan pada wajah pemilih yang punya ekspektasi berbeda. 52 persen pemilih adalah generasi Y-Z. Mereka adalah generasi digital. Bahkan percakapan ekonomi di kalangan mereka adalah ekonomi digital, teknologi. Percakapan soal crypto currency, trading forex, NFT, equity crowd funding boleh jadi punya ekspektasi berbeda dengan kandidat. Percakapan ini perlu dibangun.
5. Faktor invisible hand dan luck. Dua faktor itu akan sangat menentukan persaingan para kandidat.(*)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.