Pelaku Perampokan Karyawan Basarnas dalam Pengaruh Narkoba

KOMPAS.TV - Perkara terjadi akhir Oktober lalu, seorang karyawati Basarnas menjadi korban perampokan saat menunggu transportasi online.

Empat orang perampok memberhentikan kendaraannya mengejar korban dan melakukan penganiayaan.

Nahas, luka akibat senjata tajam melukai organ vital dari tubuh korban. Korban sempat dibawa beberapa saksi menuju rumah sakit. Namun, lantaran banyak kehilangan darah, nyawa korban tak terselamatkan.

Para pelaku lantas diburu. Tiga dari empat pelaku dapat ditangkap dalam kurun waktu hampir bersamaan. Polisi masih mengejar seorang pelaku lain yang berperan sebagai eksekutor.

Terus berkelit dan bersembunyi, otak dari komplotan sekaligus pelaku penganiayaan akhirnya ditangkap. Pelarian pelaku terendus setelah beberapa kali mengaburkan jejak. 

Baca Juga: Fakta-Fakta Pelaku Begal Karyawati Basarnas, Dua Orang Berusia 18 Tahun hingga Konsumsi Narkoba

Berdasarkan penyidikan para pelaku diketahui ketergantungan narkoba. Dalam pengaruh narkoba tersebut para pelaku bahkan kerap melakukan tindak kriminal lain.

Dari informasi yang diperoleh pada saat kejadian korban sempat memesan transportasi online. Bahkan sebelum kejadian, korban dan pengemudi sempat berbalas pesan.

Dalam kajian kriminologi, pengaruh narkotika ketidaksadaran emosi dapat memicu tindak kriminal. Modus perampokan biasa dilakukan dalam kondisi sepi, minim penjagaan dan daya tarik materi.