Jenderal Andika Perkasa akhirnya resmi menjabat Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Meski masa jabatannya tidak panjang, optimisme publik terhadap, jenderal paling senior lulusan Akademi Militer 1987, cukup besar.
Tiga puluh empat tahun meniti karier di militer, Andika adalah militer dengan gelar akademis prestius. Tercatat sebagai sarjana ekonomi (SE), pemegang tiga gelar akademik strata 2 (MA, MSc, dan MPhil), hingga puncaknya menyandang gelar doktoral (PhD) dari perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Jajak pendapat Harian Kompas, Senin 15 November 2021, menunjukkan 85 persen responden optimistis Jenderal Andika akan membawa organisasi TNI ke arah yang lebih baik.
Sebanyak 21,9 persen responden sangat optimistis dan 63,3 persen optimistis. Jajak pendapat harian ini juga menangkap harapan publik pada Andika. Yang menarik 65,8 persen responden menghendaki TNI lebih dekat dengan rakyat.
Hasil survei Litbang Kompas di Oktober 2021 menunjukkan citra TNI sangat positif di mata publik. Sembilan dari 10 responden menyatakan baik citra yang terbentuk. Citra dan persepsi itu harus dijaga.
Jenderal Andika tergolong dekat dengan Presiden Jokowi. Menantu Jenderal (Purn) AM Hendropriyono pernah menjadi Komandan Pasukan Presiden (Danpaspampres) pada era Presiden Jokowi.
Sebagai komandan pasukan pengamanan tentunya menjadi nilai lebih bagi Andika untuk bisa lebih memahami karakter kepemimpinan Presiden Jokowi.
Mungkin karena itulah, Jenderal Andika memilihat tagline singkat, “TNI adalah Kita.” Tagline itu pernah dipakai saat kampanye presiden 2019 yang menyembutkan “Jokowi adalah Kita”.
Melalui tagline itu, Jenderal Andika mencoba mengidentifikasi bahwa TNI adalah kita semua, TNI adalah tentara rakyat.
Namun, yang pasti TNI tunduk pada konstitusi negara. Politik TNI adalah politik negara dan TNI tidak berpolitik praktis.
Dukungan penuh terhadap Andika juga muncul dari pernyataan terbuka Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono.
Dalam pidatonya, Yudo menegaskan TNI AL solid mendukung Andika yang telah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI.
Sebelumnya, nama KSAL sempat disebut-sebut sebagai berpeluang menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Begitu juga dengan TNI AU.
Berbekal intelektualitas yang cukup memadai karena pernah belajar di Amerika Serikat dan pernah menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI-AD pada masa KSAD Jenderal Budiman, Jenderal Andika tentunya memahami betapa pentingnya komunikasi publik.
Kanal Youtube TNI AD official memiliki subscriber 1,35 juta.
Menjaga kekompakan TNI adalah keniscayaan. Kemunculan di depan publik, bersama Panglima TNI, KSAD Letjen Dudung Abdulrahman, KSAL Laksama Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fajar Prasetyo perlu dilakukan untuk mengirimkan sinyal kekompakan pemimpin TNI.
Penempatan personalia di Mabes TNI perlu mempertimbangkan kompetensi professional, jenjang karier, dan keseimbangan antar matra. Namun, perhatian terhadap para prajurit TNI juga perlu menjadi perhatian utama Panglima TNI.
Kekompakan bukan hanya dalam di dalam TNI namun kekompakan TNI-Polri juga perlu jadi perhatian. Harus diakui, gesekan-gesekan di tingkat bawah antara prajurit TNI dan Polri beberapa kali terjadi dan itu membutuhkan penanganan saksama.
Singkatnya, masa jabatan singkat Jenderal Andika adalah tantangan tersendiri. Akan mengakhiri masa jabatannya pada Desember 2022, nama Andika sudah mulai masuk dalam radar survei opini publik, meski elektabilitasnya masih 1 persen.
Andika bisa akan ikut meramaikan bursa capres-cawapres setelah dia pensiun sebagai panglima TNI. Namanya bisa saja bersaing dengan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto yang telah tiga kali berkontestasi dalam pemilu presiden.
Peluang itu terbuka. Namun daripada terganggu dengan permainan survei akan lebih baik bagi Jenderal Andika berkonsentrasi penuh organisasi TNI.
Sejarah paling tidak menunjukkan, citra positif organisasi TNI di mata publik, belum sejalan dengan terkereknya citra positif para pimpinan TNI.
Publik menantikan kerja Andika. Jenderal Andika selamat bertugas. Terima kasih Marsekal Hadi,’ Terima kasih tentunya harus disampaikan kepada Marsekal Hadi Tjahjanto yang menjabat Panglima TNI hampir empat tahun. Marsekal Hadi telah menunjukkan loyalitasnya pada Presiden Jokowi.
Mengawal tahun politik 2019 dan bekerja keras pada masa pandemi, Marsekal Hadi telah menunjukkan kinerjanya dan kekompakannya bersama Polri untuk menanggulangi pandemi.
Selama bertugas Jenderal Andika, terima kasih Marsekal Hadi Tjahjanto. Jalan ke depan terbentang!
Apapun yang terjadi, mari kita bantu negeri, dengan tidak melakukan korupsi!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.