Leher Panjang, Rahasia Cantik Wanita Suku Kayan di Myanmar
Jelajah indonesia | 21 Juni 2020, 21:00 WIBPenulis: Dini Kurniasari
KOMPAS.TV - Layaknya Indonesia, Myanmar terdiri dari berbagai macam suku dan etnik. Salah satu suku yang terkenal di kalangan wisatawan adalah Suku Kayan atau biasa disebut juga dengan Suku Padaung.
Selain di tempat asalnya di wilayah Kayah, Suku kayan ini dapat ditemukan juga di daerah Inle.
Selain danaunya, daya tarik lainnya dari daerah Inle adalah keberadaan suku ini. Mereka memproduksi kerajinan tangan berupa kain tenun tradisional Myanmar.
Apabila berkeliling menggunakan perahu di Danau Inle, biasanya pengemudi perahu yang berperan sebagai tour guide akan mengajak wisatawan untuk mampir ke tempat pembuatan kain milik Suku Kayan.
Baca Juga: Rumah Radakng Saham Suku Dayak Kanayatn
Terdapat tradisi unik turun-temurun pada Suku Kayan, yaitu wanitanya memiliki leher yang panjang.
Leher panjang tersebut terbentuk karena mereka menggunakan semacam cincin dari bahan kuningan yang disusun menumpuk dan menutupi leher.
Wanita Suku Kayan sudah menggunakan cincin kuningan tersebut sedari usia belia sampai umur mereka menua. Setiap tahunnya, cincin kuningan di leher wanita Kayan akan bertambah dan meninggi sehingga membuat leher mereka pun semakin panjang.
Inikah Asal-usul Tradisi Suku Kayan?
Banyak cerita yang menjadi alasan dari penggunaan cincin di leher tersebut. Konon mereka merupakan keturunan dari naga sehingga mereka sengaja memanjangkan lehernya untuk mengenang nenek moyang mereka.
Baca Juga: Budaya Kangean perpaduan Indonesia dan Cina dan Indahnya Pulau Saobi
Namun, ada juga mitos dan legenda lain yang menjadi asal-usul dari tradisi ini. Beberapa ada yang menyebutkan bahwa cincin kuningan tersebut dahulu digunakan untuk melindungi diri dari gigitan harimau.
Cerita lainnya ada juga yang menyebutkan untuk membuat para wanita tidak menarik sehingga bisa terhindar dari kejahatan. Namun, yang lebih banyak dipercayai adalah semakin panjang leher mereka, maka akan semakin cantik dan menarik di mata pria.
#SukuKayan #SukuPedaung #Myanmar
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV