> >

Di Inggris, Saya Suka Menginap di Rumah Orang Tak Dikenal

Jelajah dunia | 24 Agustus 2021, 04:05 WIB
Bisnis penyewaan kamar rumah dengan pemandangan perbukitan dekat Lampeter, Wales. (Sumber: Anton Alifandi/KompasTV)

Siriol yang dibesarkan di daerah Lampeter, memberi saran tentang tempat-tempat yang layak kami kunjungi dan istilah-istilah Bahasa Wales, yang berbeda total dengan Bahasa Inggris.

Percakapan istri saya dan Susan berkisar pada bunga dan tanaman. Sebelum kami pulang, Susan memberi kami oleh-oleh bunga untuk kebun kami di London.

Serasa Mendapat Teman Baru

Ada saja bahan percakapan bila menginap di rumah pribadi.

Dua tahun lalu kami menginap di rumah seorang ibu bernama Ellie di pedesaan dekat kota Hay-on-Wye, sebuah kota kecil yang terkenal sebagai lokasi festival buku tahunan.

Ellie yang berkebangsaan Inggris-Norwegia pernah bekerja di radio lokal BBC, dan sesudah pensiun menjadi pembicara di kapal-kapal pesiar yang berlayar di Skandinavia.

Sebagai sesama bekas penyiar radio, dia memberi ide kepada saya untuk melakukan kegiatan serupa sesudah saya pensiun.

Saran yang saya simpan di kepala saya untuk kemungkinan pekerjaan sambilan kelak.

Interaksi semacam inilah yang membuat liburan lebih membekas di ingatan.

Kebanyakan pemilik rumah yang kami inapi adalah mereka yang sudah atau hampir pensiun, dan menyewakan satu atau dua kamarnya untuk tamu.

Dari cerita mereka, tujuan utama membuka rumah kepada para tamu adalah keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, sambil mendapat pemasukan tambahan.

Kami pun senang merasa bahwa sambil berlibur kami bisa memberi manfaat langsung bagi warga biasa.

Karena ada interaksi pribadi, kami pun berhati-hati selama di penginapan.

Semua aturan sang tuan rumah kami patuhi, dan sebelum pulang kami pastikan bahwa kamar kami sebersih dan serapi mungkin.

Rasanya senang apabila dalam "feedback" di situs internet, sang tuan rumah menghargai kami sebagai tamu yang sopan, menyenangkan, dan menjaga kebersihan.

Baca Juga: Assalamualaikum, Traveler! Ini 5 Kota Ramah Muslim di Eropa yang Bisa Kamu Singgahi

Airbnb dan situs semacamnya amat memudahkan orang berlibur di tempat-tempat terpencil yang tidak dijangkau hotel.

Memang situs semacam ini tidak selalu berdampak positif bagi masyarakat setempat, khususnya di kota-kota besar di Eropa yang populer bagi wisatawan.

Ini bisa kita lihat misalnya di berita-berita tentang warga yang mengeluh karena daerah mereka menjadi bising oleh pemakai Airbnb yang tak tahu diri.

Tapi bagi saya yang suka berlibur di desa, Airbnb dan sejenisnya memperkaya pengalaman.

Saya jadi sering berangan-angan nanti kalau saya sudah pensiun… kelak nanti, saya akan membuka rumah saya untuk para tamu.

Agar sedikit menambah pemasukan, dan banyak memperkaya batin.

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU