> >

Wisata Gratis Bergaya Vintage yang Instagramable

Jelajah indonesia | 9 Juni 2021, 09:29 WIB
Titik Nol Kilometer Yogyakarta (Sumber: Kompas.tv/Nat)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Titik Nol Kilometer, sebuah tempat di sudut jalan Malioboro yang enak untuk berwisata santai. Berada di persimpangan pusat Kota Yogyakarta yang tak pernah sepi. Tepatnya,  pertemuan Jalan A. Dahlan, Jalan Senopati, Jalan A. Yani dan jalan menuju Alun-alun Utara.

Wisata ini tidak dipungut biaya alias gratis.Oleh karena tempat ini juga merupakan pedestrian, pastinya banyak menarik penjual untuk berdagang.

Entah pedagang aksesoris, makanan-minuman, dan penjual jasa tato temporari. Tak ketinggalan juga para pengamen jalanan yang ikut memadati kawasan titik nol ini.

Tampak kursi taman berjejer rapi ditemani lampu taman dan juga beberapa pepohonan. Pemandangan gedung-gedung lawas yang merupakan sejarah bagi kota ini ikut menghiasi Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Gedung peninggalan kolonial Belanda tersebut dapat kalian liat sembari bersantai di beberapa sisi yang tersedia pada Titik Nol Kilometer.

Jika menghadap ke arah selatan, berderet gedung Bank Indonesia, Kantor Pos Indonesia, dan Gedung BNI 46. Di antara gedung kantor pos dan BNI 46 terdapat jalan menuju Alun-alun Utara juga Keraton Yogyakarta.

Apabila menghadap ke arah Utara, disebelah kanan terdapat Monumen Serangan Umum 1 Maret, Pasar Beringharjo, dan Benteng Vredeburg.

Benteng Vredeburg  dahulunya merupakan bangunan yang menjadi markas tentara pada zaman kolonial Belanda. Sekarang, dialih fungsikan sebagai museum dengan nama Museum Benteng Vredeburg.

Baca Juga: Museum Rempah Sang Natha Wisata Edukasi Untuk Milenial

Selain itu, yang pasti tak luput dari pandangan adalah Gedung Agung Istana Kepresidenan. Menurut sejarah, gedung ini selesai dibangun pada tahun 1832.

Gedung tersebut dipakai sebagai tempat tinggal para Residen dan Gubernur Belanda di Yogyakarta. Pada tahun 1867, gedung ini sempat rusak akibat gempa bumi besar yang terjadi saat itu.

Menurut perjalanannya, perempatan titik nol kilometer ini sudah mengalami beberapa perbaikan dan perubahan. Dahulu sekitar tahun 70-an akhir, di tengah perempatan tersebut ada air mancur. Air mancur inilah yang diperkirana sebagai Titik Nol Kilometer.

Santai                                                               

Suasana siang dan malam hari juga berbeda di titik nol ini. Cuacanya tentu lebih terasa panas pada siang hari, oleh sebab itu banyak penjual minuman keliling.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: