> >

Rapat Online Google Meet Kini Bisa Dipakai sampai 500 Orang Sekaligus, Begini Syaratnya

Aplikasi | 18 November 2021, 18:12 WIB
Ilustrasi Google Meet (Sumber: techradar.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Aplikasi Google Meet kini menambahkan dukungan untuk rapat online yang bisa menampung hingga 500 orang.

Dalam unggahan blog terbarunya, Google mengumumkan bahwa aplikasi konferensi videonya dapat mengumpulkan 500 orang untuk melakukan panggilan video.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik karena rapat virtual telah menjadi alternatif yang baik dan efisien. 500 orang dari berbagai tempat bisa berkumpul dalam satu waktu.

Baca Juga: WhatsApp Jajal Wajah Baru di Fitur Terakhir Dilihat, Bisa Sembunyikan untuk Kontak Tertentu

Sayangnya, pembaruan ini tidak cuma-cuma. Pengguna harus menjadi pelanggan Google Workspace Business Plus, Enterprise Standard, Enterprise Plus, atau Education Plus.

Melansir Tech Radar, Kamis (18/11/2021), fitur ini tidak tersedia untuk pengguna Essentials, Starter, atau Standard Workspace perusahaan.

Apabila 500 peserta masih kurang, pengguna dapat mengaktifkan live streaming di Google Meet yang memungkinkan hingga 100 ribu pemirsa.

Aplikasi konferensi video kini semakin gencar dikembangkan sejak pandemi Covid-19 melanda dan orang-orang tidak bisa dengan bebas ke luar rumah.

Dari Google, Microsoft, hingga Zoom berlomba-lomba meningkatkan jumlah maksimum peserta yang diizinkan dalam panggilan video.

Baca Juga: WhatsApp Dilaporkan Bikin Fitur Baru Bernama Communities, Grup dalam Grup

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Microsoft mengumumkan akan meningkatkan jumlah peserta rapat Microsoft Teams untuk organisasi pemerintah AS hingga 25 ribu orang.

Selain itu, Zoom juga melakukan hal sama dengan meningkatkan jumlah peserta hingga 500 – 1.000 orang. Namun, pengguna harus berlangganan untuk dapat menggunakan fitur tersebut.

Meski era new normal sudah mulai diterapkan, di mana beberapa perusahaan mulai menerapkan bekerja dari kantor kembali, eksistensi layanan konferensi video disebut akan tetap ada.

Sebab, masih ada perusahaan yang menerapkan kebijakan kerja hibrida dengan beberapa pekerja yang bekerja dari jarak jauh, sementara sebagian yang lain kembali ke kantor.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Tech Radar


TERBARU