Mantap, BMKG Punya Alat Canggih Deteksi Tsunami Berbasis Android
Aplikasi | 6 Oktober 2021, 15:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV— Kecanggihan teknologi dimanfaatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan melahirkan alat pendeteksi tsunami.
Tak tanggung-tanggung dua alat sekaligus diluncurkan BMKG sebagai inovasi guna menghadang potensi tsunami di Selatan Jawa yakni 'EWS Radio Broadcaster' dan aplikasi 'SIRITA' (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert), semuanya berbasis android.
“Di era saat ini, saya yakin hampir semua orang telah memiliki ponsel pintar berbasis android. Paling tidak, dalam satu rumah tangga pasti ada yang memiliki ponsel pintar, bisa jadi bahkan lebih. Maka dari itu, aplikasi ini akan sangat bermanfaat sebagai bentuk peringatan dini evakuasi bagi masyarakat di pesisir pantai,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, peluncuran dua inovasi tersebut sebagai respon BMKG atas meningkatnya aktivitas kegempaan di Indonesia.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu memaparkan 'EWS Radio Broadcaster' merupakan moda diseminasi berbasis suara guna mengantisipasi kerusakan jaringan komunikasi selular pascagempa merusak.
Baca Juga: Siaga Tsunami Pacitan 28 Meter yang Diestimasikan Tiba 29 Menit, Ini Saran BMKG
Sistem ini memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis radio yang banyak digunakan oleh pegiat kebencanaan dan komunitas radio berbasis masyarakat, seperti RAPI dan ORARI sebagai hub untuk menyebarkan informasi secara cepat, akurat serta ramah terhadap kelompok masyarakat rentan yang memiliki keterbatasan menelaah pesan berbasis teks.
Sedangkan 'SIRITA' adalah aplikasi sirine tsunami berbasis android yang dibuat untuk memudahkan pemerintah daerah menyampaikan perintah evakuasi kepada masyarakat sebagai bentuk peringatan dini.
“Khusus SIRITA, handphone yang menginstal aplikasi SIRITA akan berbunyi keras layaknya sirine apabila BMKG mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi tsunami. Jadi, kendala seperti tidak tersampaikannya peringatan dini kepada masyarakat bisa diminimalisir. Pun, akibat jauhnya tempat tinggal dengan lokasi sirine karena sifat handphone yang sangat personal,” terangnya.
Baca Juga: Pakar ITB Ingatkan Potensi Tsunami 20 Meter akibat Megathrust Selatan Jawa, Bisa Menyentuh Istana
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara