> >

Rekening Tiba-Tiba Terkuras, Waspadai Serangan Virus di Aplikasi Android Ini

Aplikasi | 30 Agustus 2021, 10:59 WIB
Ilustrasi peretasan ponsel Android lewat virus Joker yang dapat mencuri uang pengguna. (Sumber: Istockphoto/Xijian)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Para pengguna ponsel Android mesti waspada saat memasang atau install aplikasi. Sebabnya, sebuah virus bernama malware Joker dapat melakukan pencurian data pribadi hingga uang di rekening.

Keberadaan malware atau virus Joker ini salah satunya diungkapkan Kepolisian Belgia. Polisi Belgia menemukan bahwa virus Joker ini menyembunyikan diri dalam sejumlah aplikasi Android di Google Play Store.

“Program berbahaya ini telah terdeteksi dalam 8 aplikasi di Play Store yang sudah dibekukan Google,” tulis aparat Belgia dalam sebuah penyataan resmi di situs mereka, dikutip dari Entrepreneur.

Perlu diketahui, virus Joker ini sudah muncul dan dikenal sejak 2017 dan menginfeksi berbagai aplikasi dan merampok rekening korbannya.

Baca Juga: Hati-Hati! Pencuri Informasi Kartu ATM Bisa Kuras Rekening, Ini Tips Hindari Terjebak Card Skimming

Sistem pertahanan Google Play Store melawan serangan virus itu dengan menghapus sekitar 1.700 aplikasi yang telah diunduh pengguna hingga tahun 2020.

Terakhir, virus Joker ini ditemukan dalam 24 aplikasi Android yang berhasil meraup lebih dari 500 ribu pengguna sebelum Google Play Store menghapusnya pada September 2020.

Saat itu, Google memperkirakan virus Joker ini telah menjangkau lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil dan Spanyol. 

Hacker yang menjalankan virus ini dapat mencuri hingga $7 atau sekitar Rp100 ribu dari tiap pengguna setiap minggu. Angka ini kemungkinan besar terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Cara Kerja Virus Joker

Virus Trojan 'Joker' ini termasuk dalam kelompok malware bernama Bread. Kelompok malware ini bekerja meretas ponsel dan mengontrol ponsel tanpa persetujuan pengguna.

Para peneliti dari perusahaan cybersecurity Quick Heal Security Lab menjelaskan bahwa virus ini dapat menyusup dalam pesan teks, kontak, dan informasi lainnya pada smartphone yang terinfeksi.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Entrepreneur


TERBARU