> >

4 Tips Aman Waspadai Phising Berkedok Verifikasi Instagram, Ini Caranya!

Teknologi | 6 Oktober 2024, 23:00 WIB
Kolase Instagram centang biru. Waspadai aksi phising layanan jasa akun Instagram centang biru. (Sumber: Tribunnews/Kompas.com)

KOMPAS.TV- Waspadai phishing berkedok verifikasi Instagram. Ya, himbauan ini layak diperhatikan terlebih pada era digital, dimana akun terverifikasi dengan tanda centang biru di Instagram telah menjadi salah satu simbol kepercayaan dan kredibilitas bagi banyak bisnis, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Namun, hal ini juga memicu maraknya aksi penipuan atau phishing yang berkedok tawaran verifikasi Instagram. Sebelumnya, perlu diketahui apa itu phising? 

Phising seperti dikutip dari www.djkn.kemenkeu.go.id, Minggu (6/10/2024), adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).

Baca Juga: Waspada Penipuan Phising Mengatasnamakan SATUSEHAT Kemenkes RI

Istilah resmi phising adalah phishing, yang berasal dari bahasa Inggris fishing yaitu memancing. Kegiatan phising memang bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari. Padahal informasi yang dibagikan tersebut akan digunakan untuk tujuan kejahatan. 

Pakar Digital dan Marketing Nur Salam menjelaskan pelaku phishing mencoba memanfaatkan ambisi para pemilik bisnis untuk memverifikasi akun mereka, dengan harapan meningkatkan reputasi digital. Terlebih kasus phishing yang menyamar sebagai tawaran verifikasi akun semakin meningkat. 

"Saat ini, banyak UMKM yang ingin segera mendapatkan verifikasi agar lebih dipercaya pelanggan, tetapi sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh penipu yang menawarkan verifikasi palsu dengan iming-iming proses cepat," ujar dia, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Minggu (6/10).

Menurut dia, penipuan phishing berkedok verifikasi biasanya dilakukan dengan mengirimkan pesan palsu melalui surel, DM (Direct Message), atau melalui link yang mengarahkan korban ke situs web palsu tapi menyerupai Instagram.

Pelaku akan meminta informasi pribadi atau kredensial login untuk "memproses" verifikasi, padahal sebenarnya mereka berusaha mencuri akun atau informasi keuangan korban.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Phising, Ini Kronologi Raibnya Rp654 Juta di Rekening Anggota DPRD Bali

"Sering kali pelaku phishing menggunakan pesan yang sangat meyakinkan, lengkap dengan logo Instagram dan bahasa formal," ungkap pria yang juga CEO Birudigital tersebut. 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, djkn.kememkeu.go.id


TERBARU