> >

Catat Waktunya, BMKG Prediksi Sinar UV Tinggi dan Ekstrem di Indonesia pada 12 Oktober 2023

Sains | 12 Oktober 2023, 03:30 WIB
Ilustasi. Warga Jepang menggunakan payung saat beraktivitas di luar ketika cuaca panas, September 2023. (Sumber: South China Morning Post)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi indeks Ultraviolet (UV) di hampir seluruh wilayah Indonesia, Kamis(12/10/2023), masuk kategori sangat tinggi hingga ekstrem.

Indeks UV kategori very high atau sangat tinggi menurut BMKG berarti indeks UV dengan nilai 8 sampai 10 yang memiliki risiko bahaya sangat tinggi.

Apabila terpapar sinar matahari secara langsung, di antaranya kulit dan mata dapat rusak dan terbakar dengan cepat.

Sedangkan indeks UV kategori ekstrem memiliki nilai lebih dari 11, yang berarti tingkat bahaya ekstrem bagi orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung.

Sehingga perlu melakukan semua tindakan pencegahan untuk melindungi kulit dan mata.

BMKG memprediksi, paparan UV dengan indeks sangat tinggi hingga ekstrem mulai terjadi di wilayah Indonesia bagian timur pada pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.

Yakni di sebagian wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, sebagian Kalimantan, dan sebagian Jawa Timur.

Kemudian, pada pukul 10.00 WIB, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terpapar sinar UV kategori ekstrem dan sangat tinggi.

Baca Juga: Jaga Kesehatan saat Panas Terik, Ahli Imbau Masyarakat Pakai Tabir Surya hingga Konsumsi Buah-Buahan

Hampir seluruh wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, dan NTT, Kalimantan, serta sebagian wilayah Jawa, Bali, dan NTB diprediksi akan terpapar UV kategori ekstrem.

Sementara itu, sebagian wilayah Jawa dan Sumatera diprediksi terpapar UV dengan indeks UV kategori sangat tinggi.

Pada pukul 11.00 WIB, sebagian besar wilayah Indonesia terpapar sinar UV dengan indeks UV kategori ekstrem dan sangat tinggi.

Indeks UV kategori ekstrem merata di hampir seluruh wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, hingga papua, dan sebagian Kalimantan.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU