Waduh! OpenAI Pengembang ChatGPT Diprediksi Bangkrut pada Akhir 2024, Ada Apa?
Teknologi | 20 Agustus 2023, 14:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Laporan dari Analytics India Magazine menunjukkan bahwa pengembang chatbot ChatGPT, OpenAI, diprediksi mengalami kebangkrutan pada akhir 2024 mendatang.
Laporan tersebut mengamati tren penurunan pengguna di situs ChatGPT sejak Mei 2023. Lantas, apa saja temuannya dan mengapa OpenAI akan bangkrut?
ChatGPT dilaporkan membutuhkan biaya sebanyak 700.000 dollar AS (sekitar Rp10,7 miliar) per hari untuk beroperasi. Biaya sebanyak itu ternyata belum termasuk biaya yang digelontorkan untuk membeli unit pengolah grafis (GPU) untuk melancarkan proses kerja ChatGPT.
Baca Juga: ChatGPT Android Kini Tersedia di Indonesia: Ini Cara Download dan Menghindari Aplikasi Palsu
ChatGPT diketahui mengandalkan mesin kecerdasan buatan bernama Azure, milik Microsoft, dan ribuan unit pengolah grafis buatan Nvidia.
Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyebutkan total kerugian yang dialami OpenAI hingga Mei 2023 sebesar 540 juta dollar AS (sekitar Rp8,2 triliun).
Satu hal yang disebut membuat perusahaan itu tetap bertahan adalah Investasi dari Microsoft senilai 10 miliar dollar AS.
OpenAI tengah mengalami masalah terbesar, yakni jumlah pengguna yang terus menurun. Penurunan ini terjadi sejak Mei 2023, ketika pengguna ChatGPT mencapai puncaknya, 1,9 miliar pengguna.
Hanya dalam dua bulan, ChatGPT telah kehilangan 21 persen penggunanya dan pada Juli 2023 hanya tersisa 1,5 miliar pengguna.
Terdapat sejumlah faktor mengapa pengguna ChatGPT berkurang. Salah satunya karena munculnya pesaing teknologi artificial intelligence, seperti Google Bard, Meta’s Llama 2, dan Anthropic’s Claude AI.
Baca Juga: OpenAI akan Beri Hadiah Rp298 Juta Jika Bisa Temukan Kerentanan di ChatGPT
Pesaing ini sukses menarik pengguna mereka sendiri dan menyudahi monopoli singkat yang dinikmati OpenAI melalui ChatGPT sejak November 2022.
Ketersediaan API OpenAI juga berpotensi menjadi bumerang. Pasalnya, API ini menyediakan beberapa model bahasa besar (large language model) dan sumber terbuka yang bisa digunakan.
Pengguna atau organisasi bisa membuat chatbot AI sendiri melalui API OpenAI ini.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Tech