> >

Curigai Umurmu

Beranda islami | 19 Februari 2020, 16:17 WIB
manusia seringkali lalai akan umurnya hingga ia dihadapkan pada kematian (gambar ilustrasi) (foto: agung pribadi)

Usia muda, penampilan yang gagah, tubuh yang bugar karena rutin dalam menjaga dan mengelola kesehatan jasmani tidak bisa menjamin usia hidup seseorang bisa panjang apalagi jika hanya mengandalkan kepopuleran dan kekayaan belaka

Allah Subhana WaTa'ala telah mengabarkan kepada kita tentang begitu rendah dan hinanya kehidupan dunia, serta tujuan-tujuan yang ada dalam aktivitas kehidupan itu, hanyalah sekedar aktivitas senda gurau dan permainan belaka. Kehidupan dunia itu hanya bersifat sementara dan akan ada akhirnya, sedangkan akhirat itu adalah kekal.

Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?.” (QS. Al-An’am:32).

Kehidupan manusia di bumi ini berjalan amatlah singkat oleh sebab itu Jangan sampai tertipu dengan usia, karena syarat untuk mati tidak harus muda ataupun menunggu tua. Jangan pula teperdaya dengan tubuh yang sehat, karena syarat mati tidak harus sakit terlebih dahulu.

Suatu ketika Hasan Basri ditanya  : Apa rahasia zuhudmu di dunia ini? Kemudian  Beliau menjawab: “Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal shalih. Aku tahu Allah Ta’ala selalu memperhatikanku, karena itulah aku malu jika Allah melihatku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan Allah.”

Kalimat Hasan Al Basri diatas memberikan pesan kepada kita agar jangan tertipu dengan usia muda karena syarat mati tidaklah harus tua.

Setiap detik dan menitnya, waktu menjadi saksi terhadap setiap ibadah serta amalan yang kita kerjakan. Baik besar ataupun kecil, amal baik dan buruk akan memperoleh balasan dari-Nya. Demikian pun dengan napas yang masih tersisa, ia akan terus berjalan menuju ke gerbang kematian. Umur yang saat ini masih tersisa pada diri kita sungguh sangat tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu menjadi milik atau bagian dari diri kita. Maka itu tambahlah amalanmu.

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
 

“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang (usia bertambah), namun amalanku tidak bertambah.”
 

Makin tua seharusnya sudah siap-siap menghadapi kematian bukan semakin tamak dengan dunia. Nabi SAW bersabda : orang yang cerdas itu adalah orang yang mempersiapkan kematian dan mempersiapkan bekal untuk hidup setelah kematiannya.

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU