Teks Khotbah Jumat 8 November 2024 tentang Meneladani Pahlawan dalam Mewujudkan Kemaslahatan
Beranda islami | 7 November 2024, 13:21 WIBوَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
"Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." Bagi pelajar, mengisi kemerdekaan ini yang dapat dilakukan yaitu belajar secara bersungguh-sungguh agar masyarakat Indoneis terhindar dari kebodohan dan kemiskinan. Bagi remaja ialah dengan berjuang sekuat tenaga untuk tidak terjebak di dalam duni anarkoba, sebab banyak negara besar yang runtuh hanya karna narkoba. Remaja adalah tolok ukur bagi sebuah bangsa, baik remajanya maka akan baik pula nantinya sebuah negara. Dan apabila bobrok remajanya akan hancur negara tersebut. Sedangkan bagi orang tua mengisi kemerdekaan adalah dengan memberikan contoh dan teladan yang baik bagi generasi yang dibawahnya. Sebab apa yang dicontohkan oleh orang tua, kemungkinan besar akan diikuti oleh generasi penerusnya.
Ketiga, meneladani para pahlawan bangsa tersebut dan tetap berusaha untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata demi untuk kemaslahatan. Untuk meneladani para pahlawan bangsa, paling tidak kita bisa ambil nilai-nilai yang dimiliki oleh para pahlawan tersebut, yaitu:
Rela berkorban, artinya kita juga harus memiliki sikap seperti seorang pahlawan yang rela mengorbankan apa saja yang dimilikinya untuk membela kebenaran. Bukan bahkan sebaliknya yaitu mengambil manfaat dari negara dan bangsa untuk memperkaya pribadi. Sehingga konsep yang benar adalah "apa yang telah kita korbankan untuk negara", bukan sebaliknya "apa yang telah saya dapat dari negara".
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 8-9 November 2024, 26 Wilayah Waspada Bencana akibat Hujan Lebat
Nilai selanjutnya adalah mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi. Maksudnya kita harus mengaplikasikan nilai ini dalam kehidupan nyata, kita harus berani berkorban dan berjuang dengan mengutamakan kepentingan orang banyak. Kita tidak boleh egois atau mengutamakan kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan. Hadirin jamaah shalat Jum'at yang dirahmati Allah Swt, Nilai berikutnya adalah pantang mundur, artinya seorang pahlawan tidak boleh mudah menyerah terhadap situasi atau kondisi yang sedang dihadapinya saat ini.
Pahlawan harus tetap berusaha semampu mungkin untuk membela serta memperjuangkan kebenaran. Kita sebagai generasi tidak boleh memiliki mental yang lemah, bahkan belum berjuang sudah mundur. Hal ini banyak terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga sekolah tidak tamat, kuliah tidak selesai dan berujung pada pengangguran.
Selanjutnya yang kita teladani dari para pahlawan adalah cinta tanah air. Artinya kita yang mengisi kemerdekaan haruslah punya sikap cinta tanah air. Karena yang diperjuangkan adalah bangsa dan negara sendiri. Dalam Tafsir Ruhul Bayan disebutkan cinta tanah air sebahagian dari iman.
Adapun nilai yang terakhir dan perlu kita teladani darai para pahlawan adalah keikhlasan dan tanpa pamrih. Artinya kita harus berjuang dengan ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan, seperti uang atau pujian dari orang lain. Selain nilai-nilai tersebut, Rasulullah saw. sebagai pahlawan dunia banyak sekali memberikan nilai-nilai keteladan kepada kita dan dapat kita contoh dan kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, sebab nabi adalah contoh teladan yang baik bagi umat manusia, sebagaimana disebutkan didalam Al- Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أَسْوَةٌ حَسَنَةً لِمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرُ
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari Kiamat." Hadirin jamaah shalat Jum'at yang dirahmati Allah Swt, Di antara keteladan yang telah Rasullah saw. contohkan adalah: Tidak pernah sombong. Kerendahan hati merupakan sifat karakter yang sangat penting dimiliki setiap orang, karena sifat ini melahirkan berbagai sikap luhur dan menenangkan kehidupan masyarakat. Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad saw.
Beliau selalu rendah hati kepada siapapun dan tidak pernah menyombongkan diri bahkan atas kehormatan dan keistimewaannya. Lawan dari sifat ini adalah tinggi hati, sifat ini sangat tidak disukai oleh semua orang. Bahkan orang yang memiliki sifat tinggi hati sendiri tidak suka kepada orang yang bersifat tinggi hati. Keteladan berikutnya adalah sifat lemah lembut. Rasulullah saw dikenal memiliki akhlak yang paling mulia untuk dijadikan teladan bagi umatnya. Selalu lemah lembut, tidak pernah melakukan hal-hal buruk, berperilaku kasar, dan tidak pernah berteriak. Dan beliau tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya kepada siapapun. Bahkan sebaliknya, beliau mendoakan orang yang menyakitinya dengan hal-hal yang baik.
Sifat Rasulullah selanjutnya yang paling penting harus diteladani dan dimiliki oleh orang adalah selalu bersikap toleran. Kualitas ini membuat seseorang taat kepada Allah Swt. semaksimal mungkin. Misalnya, kesabaran dalam menghadapi cobaan atau kejadian yang tidak menyenangkan dan kemampuan untuk menerimanya dengan sepenuh hati.
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَني وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيات والذِّكْر الحَكِيمِ وَتَقَبَّلْ مِني وَمِنْكُمْ يَلأَوْتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ أَقُولُ قَوْلى هَذَا أَسْتَغْفِرُ الله لي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV