> >

Tidak Boleh Sembarangan, Begini Adab Menyembelih Hewan Kurban

Beranda islami | 17 Juni 2024, 10:08 WIB
Sapi kurban jenis limosin dengan berat sekitar 700 kilogram yang disumbangkan Wali Kota Surakarta sekaligus Wakil Presiden Terpilih periode 2024–2029 Gibran Rakabuming Raka di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024). (Sumber: ANTARA/Fath Putra Mulya.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap Hari Raya Iduladha, umat Islam yang berkelebihan rezeki dianjurkan untuk berkurban, yaitu memotong hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing atau unta. Dalam proses pemotongan hewan kurban tidak sembarangan namun harus memperhatikan beberapa ketentuan adab dan kaidah syar'i.

Mengutip laman pp Muhammadiyah, yang referensinya mengambil dari Fuad Zein, Materi Pengajian Tarjih Muhammadiyah di Serambi Masjid Gedhe Kauman pada Rabu, 1 Zulhijah 1439 H/15 Agustus 2018 M, berikut ketentuan dalam menyembelih hewan kurban, agar proses penyembelihan sesuai dengan syariat Islam dan menunjukkan ihsan terhadap hewan kurban.

1. Shahibul Kurban Menyembelih Sendiri

Idealnya, orang yang berkurban (shahibul kurban) sendiri yang melakukan penyembelihan jika mampu. Jika tidak, ia boleh diwakilkan kepada orang lain, namun dianjurkan untuk ikut menyaksikan prosesi penyembelihan.

2. Menggunakan Pisau yang Tajam

Penggunaan pisau yang tajam sangat penting. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal… Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim). Pisau yang tajam akan mengurangi rasa sakit pada hewan.

Baca Juga: Tips Mengolah Daging Kurban Rendah Lemak dan Kolesterol

3. Tidak Mengasah Pisau di Hadapan Hewan

Mengasah pisau di hadapan hewan yang akan disembelih dilarang karena dapat menakuti hewan. “Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan.” (HR. Ahmad).

4. Menghadap Kiblat

Hewan yang akan disembelih hendaknya dihadapkan ke arah kiblat, dengan posisi kepala di selatan, kaki di barat, dan leher menghadap barat. Ini menunjukkan penghormatan dan mematuhi syariat.

5. Membaringkan Hewan di atas Lambung Kiri

Imam An-Nawawi menyebutkan bahwa membaringkan hewan di atas lambung kiri adalah praktik yang disepakati oleh para ulama. Posisi ini memudahkan penyembelih untuk memotong dengan tangan kanan.

6. Menginjak Leher Hewan

Rasulullah SAW pernah meletakkan kaki beliau di leher domba sebelum menyembelihnya sambil membaca basmalah. (HR. al-Bukhari). Ini menunjukkan kontrol dan ketenangan dalam proses penyembelihan.

7. Membaca Basmalah

Sebelum menyembelih, wajib membaca basmalah. Allah berfirman, “Janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS. Al-An’am: 121).

8. Membaca Takbir

Setelah basmalah, dianjurkan membaca takbir (Allahu akbar) seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

9. Menyebut Nama Orang yang Dikurbankan

Dianjurkan untuk menyebut nama orang yang menjadi tujuan kurban saat menyembelih. “… dan didatangkan seekor domba kemudian Rasulullah SAW menyembelihnya sendiri sambil berdoa bismillahi wallahu akbar haza ‘anni wa ‘amman lam yudhahhi min ummati” (HR Abu Dawud dari ‘Aisyah).

Baca Juga: Cara Pembagian Daging Kurban yang Benar dan Kelompok yang Berhak Menerimanya

10. Memastikan Potongan pada Tenggorokan dan Kerongkongan

Pastikan bagian tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher terpotong sempurna untuk menjamin hewan cepat mati dan tidak menderita.

11. Tidak Mematahkan Leher Sebelum Hewan Mati

Mematahkan leher hewan sebelum mati sepenuhnya dilarang karena menambah rasa sakit. Hewan juga tidak boleh dikuliti atau dimasukkan ke air panas sebelum benar-benar mati.

12. Proses Penyembelihan yang Cepat

Penyembelihan harus dilakukan dengan cepat untuk meringankan penderitaan hewan, sesuai dengan hadis dari Syaddad bin Aus.

Dengan mematuhi adab-adab ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap hewan yang dikurbankan. Semoga setiap langkah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU