> >

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid dan Junub bagi Laki-Laki dan Perempuan yang Benar

Beranda islami | 31 Mei 2024, 11:21 WIB
Ilustrasi mandi wajib atau mandi junub (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mandi wajib atau mandi janabah yang biasa disebut mandi junub adalah mensucikan diri menghilangkan hadas besar.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, suci dari hadas kecil dan hadas besar merupakan salah satu syarat sah melaksanakan ibadah, seperti shalat, itikaf di masjid, thawaf, menyentuh mushaf, dan sebagainya.

Seseorang disebut junub ketika mengalami salah satu dari dua hal. Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak. Kedua, melakukan jimak atau berhubungan suami istri, meskipun itu tidak sampai keluar mani.

Perempuan yang setelah selesai haid juga diwajibkan melakukan mandi janabah atau junub untuk menghilangkan hadas besar. Mandi wajib terdiri dari dua rukun, niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Berikut niat dan tata cara mandi setelah haid serta mandi junub untuk laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Teks Khotbah Jumat 31 Mei 2024 tentang Hikmah Perintah Berkurban

Niat Mandi Junub Laki-laki dan Perempuan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Tata Cara Mandi Junub Laki-laki dan Perempuan

Ada 2 rukun yang harus dilakukan ketika melaksanakan mandi junub, yaitu:

1. Niat

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Mengguyur seluruh badan

Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.

Sunah mandi junub:

Ada sejumlah kesunnahan yang bisa dilakukan saat melaksanakan mandi junub. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, di antaranya adalah sebagaimana berikut:

Baca Juga: Tips Pilih Hewan Kurban yang Sehat untuk Disembelih

1. Membasuh tangan hingga tiga kali.

2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.

3. Berwudhu dengan sempurna.

4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadas besar.

5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.

7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.

8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).

9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi. Wallâhu a‘lam

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

  نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.  

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”  

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Berikut tata cara mandi wajib setelah haid, dikutip dari laman nu.or.id.

1. Niat mandi di dalam hati, sebagaimana niat wudhu, bersamaan dengan basuhan pertama anggota badan yang wajib bukan yang sunah seperti membasahi bagian dalam mulut dan hidung.

Niat saat basuhan pertama pada badan itu sah sekalipun basuhan dimulai dari bawah sekalipun saat istinja, karena badan itu satu kesatuan sehingga tidak perlu berurutan. 

2.  Meratakan air

Air harus dipastikan mengalir ke seluruh anggota badan, termasuk sela-sela kuku, rambut, telinga dalam, dan daerah kewanitaan yang terlihat saat jongkok.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU