> >

Teks Arab dan Latin Niat Mandi Junub hingga Tata Caranya

Beranda islami | 15 Maret 2024, 09:52 WIB
Apakah wajib mandi keramas. (Sumber: Freepik)

"نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى"

"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal janâbati fardhollillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dalam prakteknya, khususnya menurut madzhab Syafi'i, niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali menyentuh kulit.

Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa Sahih, Dibaca Sebelum atau Setelah Makan?

2. Mengguyur Seluruh Badan

Setiap bagian dari tubuh harus terkena air, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk semua lipatan kulit dan pangkal rambut.

Ini menegaskan bahwa tidak ada bagian dari tubuh yang tertinggal dalam proses pembersihan ini.

Selain rukun yang wajib, ada beberapa sunah yang disarankan untuk dilakukan saat mandi junub, yang diuraikan oleh Imam al-Ghazali, yakni:

Baca Juga: Tips Makan saat Sahur dan Berbuka Puasa agar Kesehatan Tetap Terjaga

  • Membasuh tangan hingga tiga kali sebelum memulai.
  • Membersihkan diri dari najis sebelum mandi.
  • Melakukan wudu sebelum mandi.
  • Mengguyur kepala tiga kali dengan niat menghilangkan hadas.
  • Mengguyur bagian kanan dan kiri badan, masing-masing tiga kali.
  • Menggosok tubuh secara menyeluruh untuk memastikan kebersihan.
  • Menyela-nyela rambut dan jenggot.
  • Memastikan air mencapai semua lipatan kulit.
  • Menghindari menyentuh kemaluan selama proses mandi; jika terjadi, disunahkan untuk berwudu kembali.

Melalui pengamalan rukun dan sunah dalam mandi junub, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dengan menjaga kesucian diri secara menyeluruh.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU