> >

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Lengkap Beserta Terjemahannya

Beranda islami | 9 Maret 2024, 07:10 WIB
Ilustrasi. doa ziarah kubur orang tua. (Sumber: Antaranews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang akhir bulan Sya'ban yang kemudian berganti dengan datangnya bulan suci Ramadan, banyak umat Islam melakukan ziarah kubur untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal. 

Berbagai doa ziarah kubur disampaikan sesuai dengan tujuan kita, seperti untuk mendoakan kedua orang tua, saudara yang telah tiada, anak-anak, atau yang lainnya. 

Bacaan Doa Ziarah Kubur Orang Tua

Dilansir dari lampung.nu.or.id, Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr mengatakan, para peziarah disunnahkan memperbanyak baca Al-qur'an, dzikir, dan doa untuk penghuni kubur yang diziarahi serta seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia. 

Ziarah dianjurkan dilaksanakan sesering mungkin dan diutamakan ke kuburan orang-orang saleh.

Berikut ini adalah lafal yang dapat dibaca seseorang untuk mendoakan kedua orang tuanya yang sudah tiada. 

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا 

Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.  

Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. 

Adapun berikut ini merupakan doa permohonan ampunan yang diajukan kepada Allah untuk umat Islam secara umum dan khususnya kepada kedua orang tua, guru, mereka yang berjasa, dan mereka yang memiliki hak tertentu atas diri kita yang belum sempat terselesaikan karena beberapa hal.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا 

Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu‘allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.   

Artinya: Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.

Baca Juga: Puasa Sebentar Lagi, Berikut Amalan Doa Menyambut Bulan Suci Ramadan

Sementara itu, ada lanjutan doa yang bisa dibaca sebagai permohonan rahmat, ampunan, dan syafaat bagi mereka yang bersyahadat secara umum. 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. 

Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa‘fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.   

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.   

Doa untuk kedua orang tua yang telah meninggal ada dianjurkan ditutup dengan doa sapu jagad, shalawat nabi, dan pembacaan Surat Al-Fatihah. 

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ … 

Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.

Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam (baca Surat Al-Fatihah).

Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Orang Tua Jelang Ramadan 2024 Lengkap dengan Tata Caranya

Doa-doa tersebut dikutip dari berbagai sumber yaitu Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya (1822 M-1913 M), Perukunan Melayu, dan Majmuk Syarif.

Lantas, bagaimana bacaan doa ziarah kubur yang dibaca oleh Rasulullah?

Doa Ziarah Kubur yang Dibaca Rasulullah

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah saw, termasuk orang yang tak hanya mempraktikkan ziarah kubur tapi mengajarkan apa yang hendaknya dibaca saat seseorang berkunjung ke tempat pembaringan terakhir itu. 

Dilansir dari NU Online, dalam Shahih Muslim dijelaslan bahwa setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ 

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn 

Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian. 

Setelah membaca salam ini, Rasulullah kemudian menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” 

Ada pula kalimat lain yang dibaca Rasulullah yang diajarkan kepasa istrinya, Siti A’isyah, namun dengan substansi yang tetap mirip, yaitu:

لسَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ 

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn 

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami.  Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian. 

 

Bacaan doa yang diajarkan Nabi ke Siti A’isyah yang terekam dalam Shahih Muslim itu sekaligus memberi isyarat bahwa ziarah juga bisa dilakukan oleh kaum perempuan. 

Akan tetapi, para peziarah tidak boleh menangis di atas kuburan.

Baca Juga: 9 Amalan Menyambut Bulan Puasa Ramadan 2024, Doa hingga Perbanyak Membaca Al Quran

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU