Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang Perlu Diketahui
Beranda islami | 7 April 2023, 13:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut ajaran Islam, ada dua peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadan yakni Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. Namun, beberapa orang masih bingung membedakan keduanya.
Pasalnya, jika dilihat sekilas, Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar adalah sama-sama peristiwa penting terkait turunnya kitab suci umat islam, Al-Quran.
Keduanya juga memiliki sederet keutamaan yang luar biasa jika diperingati dengan ibadah dan amalan-amalan yang baik seperti memberi makan fakir miskin, membantu yang membutuhkan, dan berzikir.
Lantas, apa perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar?
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Iktikaf di Masjid, Salah Satu Amalan di Malam Nuzulul Quran
Lailatul Qadar
Istilah Lailatul Qadar berasal dari dua kata bahasa arab yakni “lailatun” yang artinya “malam” dan “qadrun” yang artinya “kemuliaan”.
Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU), beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan melalui dua kali proses yaitu secara keseluruhan (jumlatan wahidah) dan secara bertahap (najman najman).
Lailatul Qadar adalah peristiwa diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT secara menyeluruh di langit dan dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah sebelum diterima Nabi Muhammad di bumi melalui malaikat Jibril.
Malam Lailatul Qadar ini dijelaskan langsung dalam Al-Quran surat Ad-Dukhan ayat 3-5 yang artinya:
“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.
Ibnu Abbas dan yang lainnya menegaskan “Allah menurunkan Al-Qur’an sekaligus (30 juz, red) dari lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah langit dunia.
Baca Juga: 3 Doa di Malam Nuzulul Quran untuk Memohon Ampunan dan Keberkahan
Rasulullah tidak menjelaskan secara pasti Lailatul Qadar terjadi saat Ramadan hari ke berapa.
Beberapa ulama pun berpendapat, malam Lailatul Qadar terjadi di 10 hari terakhir di bulan Ramadan pada tanggal ganjil. Adapula yang berpendapat tepat terjadi pada malam 24 Ramadan.
Pendapat ini sebagaimana ditegaskan dalam riwayat Ibnu Abbas dan Watsilah bin al-Asqa’.
“Sebagaimana bercerita kepadaku Abu Kuraib, beliau berkata, bercerita kepadaku Abu Bakr bin ‘Ayyasy dari al-A’masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata; Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 dari bulan Ramadan, kemudian diletakan di Baitul Izzah.
Nuzulul Quran
Jika Lailatul Qadar adalah proses turunnya Al-Quran secara keseluruhan di Baitul Izzah, maka Nuzulul Quran adalah turunnya Al-Quran secara bertahap kepada Rasulullah.
Nuzulul Quran merupakan waktu di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril.
Dalam proses turunnya Al-Quran secara bertahap, wahyu pertama yang diterima Nabi adalah Surat al-‘Alaq ayat 1-5.
Saat itu Nabi berusia 40 tahun dan sedang menyepi di gua Hira, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan (sekitar 608-609 M).
Baca Juga: Kisah dan Sejarah Nuzulul Quran, Saat Nabi Muhammad Diajari Malaikat Jibril
Suatu malam, tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu kemudian memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW sebanyak 3 kali.
Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah.” Saat itu Rasulullah menjawab “Aku tidak mengenal bacaan,”
“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam."
Malaikat Jibril kemudian menurunkan Al-Quran kepada Nabi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama 20-21 tahun.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : MUI, NU Online