> >

Niat dan Cara Mandi Wajib Jika Bercinta Dilakukan Lebih dari Sekali dalam Satu Waktu

Beranda islami | 21 Juli 2022, 17:29 WIB
Ilustrasi shower untuk mandi wajib. Berikut ini merupakan penjelasan dan niat mandi wajib jika bercinta lebih dari sekali dilakukan (Sumber: pixabay.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Berhubungan intim suami istri lebih dari sekali dalam satu waktu. Lalu waktu untuk ibadah lainnya relatif masih lama.

Bagaimana niat dan mandi wajibnya jika bercinta suami istri itu dilakukan lebih dari sekali dalam satu waktu, kemudian waktu ibadah lainnya terbilang masih lama?

Berikut ini penjelasan tentang niat dan mandi wajib jika bercinta dilakukan lebih dari sekali dalam satu waktu.

Sementara waktu untuk melakukan ibadah lainnya juga masih lama.

Baca Juga: Batas Waktu Mandi Wajib Setelah Haid Saat Puasa Ramadan, Bolehkah Dilakukan Setelah Subuh?

Sebagai contoh, misalnya setelah bercinta atau berhubungan intim suami istri selesai, keduanya tidak langsung mandi wajib.

Pada waktu yang tidak terlalu lama dan suami istri itu belum mandi wajib, keduanya lantas ingin berhubungan intim lagi di tengah waktu untuk menjalankan ibadah lainnya masih lama.

Contoh untuk waktu misalnya, pasangan suami istri (pasutri) melakukan hubungan intim atau bercinta di malam hari usai ibadah salat isya.

Sementara waktu untuk salat subuh juga masih lama.

Lantas, apakah keduanya, usai bercinta itu diwajibkan untuk niat dan mandi wajib secara langsung, atau niat dan mandi wajib cukup dilakukan sekali saja pada saat hendak menjalankan ibadah lainnya?  

Terkait persoalan ini, Dosen Agama Islam Universitas Indonesia, Alhafiz Kurniawan menjelaskan.

Menurut Alhafiz Kurniawan, niat dan mandi wajib cukup dilakukan sekali saja.

Niat mandi wajib dibaca ketika di awal tahapan proses mandi wajib dilakukan. 

Mandi wajib dilakukan tak lain adalah untuk menghilangkan hadas besarnya, yakni berhubungan intim suami istri itu.

"Niat mandi wajib cukup sekali saja dilafalkan, meskipun berhubungan suami istri dilakukan lebih dari sekali dalam satu waktu. Mandi wajib ini dilakukan untuk menghilangkan hadas besar agar menjadi suci dan dapat melakukan ibadah lainnya lagi,” ungkap Alhafiz saat dihubungi KOMPAS.TV, Kamis (21/7/2022).

Alhafiz yang juga Sekretaris Lembaga Bahsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) itu lantas mengingatkan, mandi besar itu hukumnya wajib sebelum melakukan aktivitas ibadah.

Lalu bagaimana cara mandi wajibnya?

Ahafiz menjelaskan, untuk niat mandi wajib dan tata cara mandi wajib hanya ada dua perkara saja.

Pertama, niat mandi wajib, yakni tentunya dengan doa.

Kedua, menyiramkan air ke seluruh anggota badan, mulai dari rambut hingga ujung kaki.

Baca Juga: Kisah Sahabat Hanzhalah: Lupa Mandi Junub, Wafatnya Dimandikan Malaikat

Niat Mandi Wajib

Doa dan Niat Mandi Junub (Sumber: kompas.tv/dedik priyanto)

NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHOL LILLAHI TA’ALA

Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta’la.

Tata Cara Praktis Mandi Wajib

Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghozali disebutkan dengan cukup sederhana tentang niat dan tata cara mandi wajib ini:

  • Pertama, saat ke kamar mandi ambil air lalu basuhlah tangan kanan terlebih dahulu tiga kali.
  • Kedua, bersihkan segala kotoran yang dikira menempel di badan.
  • Ketiga, berwudhu seperti lazimnya wudhu pada salat dan doa.
  • Keempat, mulailah mandi dengan membasuh seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali, bahkan hingga ke lipatan-lipatan tubuh yang mungkin tidak terlihat.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU