Bulan Syaban dan Kisah Pemindahan Kiblat Umat Islam, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram
Beranda islami | 3 Maret 2022, 11:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban dalam Islam adalah proses pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram di Mekah. Bagaimana kisahnya?
Sebelum Nabi Muhammad datang, umat di seluruh dunia khususnya yang menganut kepercayan hanif menjadikan Masjidil Aqsa sebagai kiblat.
Hanif bermakna lurus, sebuah agama yang disandarkan pada Nabi Ibrahim, memfokuskan kiblatnya menuju Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina.
Menurut Martin Lings dalam Sirah Nabawiyah yang terkenal Mohammed, dikisahkan para penganut agama terdahulu tersebut menjadikan Masjidil Aqsa sebagai tempat utama ibadah.
Ketika Nabi Muhammad datang membawa wahyu Islam, umat Islam generasi awal juga melaksanakan ibadah menghadap kiblat di Masjidl Aqsa atau kerap disebut Baitul Maqdis.
Hal ini lantaran, di masa itu, Kakbah masih dipenuhi dengan berhala yang mencapai 300-an buah jenis, dengan yang besar bernama Latta dan Uzza.
Kejadian itu terus terjadi hingga proses hijrah terjadi, dari Mekah menuju Madinah pada Rabiul Awal. Waktu itu, umat Islam masih salat menghadap Masjidil Aqsa.
Lantas, pada tahun kedua hijriah, Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menghadapkan Kakbah atas perintah dari Allah SWT. Hal itu terjadi pada bulan Sya'ban.
Lantas, apa yang melatarbelakangi hal tersebut?
Dalam sejarah disebutkan, pada proses hijrah Nabi Muhammad ke Madinah ada beberapa kelompok yang mengira bahwa Nabi membawa risalah keagamaan yang sama dengan agama mereka.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV