> >

Sekretaris Golkar Dikeroyok hingga Pelipis Mata Robek, Begini Kronologinya

Kriminal | 19 Juli 2020, 20:46 WIB
Sekertaris Partai Golkar Dikeroyok OTK, Hingga Pelipis Matanya Robek (Sumber: KOMPAS.COM/JUNAEDI)

MAMUJU, KOMPAS.TV – Sekretaris Partai Golkar, Majene, Sulawesi Barat, Irfan Syarif, menjadi korban penganiayaan belasan orang tak dikenal (OTK) di sebuah lobby hotel di Kota Mamuju, minggu dinihari (19/7/2020).

Pengeroyokan ini berlangsung usai penyelenggaraan musyawarah daerah (musda) untuk memilih ketua Parai Golkar Sulbar yang dimenangkan secara aklamasi oleh Bupati Mamuju Tengah, Aaras Tammauni.

Akibat pengeroyokan ini korban mengalami luka robek di kening hingga nyaris mengenai matanya. Korban juga kesulitan bernapas lantaran dada dan punggungnya sempat diserang pelaku.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Ketum Partai Golkar Bertemu Dengan Prabowo

Usai melakukan visum dan pengobatan di RSUD Mamuju, Minggu pagi (19/7/2020), sekertaris Partai Golkar Kabupaten Majene, Muhammad Irfan Syarif, mendatangi Kantor Polresta Mamuju.

Kedatangan Syarif untuk melaporkan peristiwa penganiayaan terhadap dirinya di sebuah lobi salah satu hotel, di Jalan Yos Sudarso, Mamuju, tempat berlangsungnya perhelatan musda III Golkar Sulbar untuk memiliki ketua Partai Golkar Sulbar.

Kronologi

Kronologi kejadian pengeroyokan ini bermula saat korban bersama seorang rekannya hendak kambali ke hotel, sekitar pukul 04.00 dini hari, sepulang dari warung kopi tak jauh dari hotel, bersama seorang rekannya.

Korban yang berjalan lebih duluan, langsung masuk ke lobi hotel. Sedang temannya dicegat belasan pelaku yang diduga lebih dari 10 orang.

Pelaku rupanya hendak memastikan apakah korban benar adalah targetnya, yakni sekertaris Partai Golkar Majene.

Syarif khawatir temannya tak kunjung masuk lobi hotel. Dia lalu kembali mencari temannya, yang belakangan ternyata ditahan belasan pelaku yang memang sudah membidiknya.

Saat itulah Syarif langsung dianiyaa dan dikeroyok pelaku yang diduga lebih dari 10 orang.

Melihat aksi pengeroyokan ini security hotel langsung melerainya, sementara korban yang tergeletak di lantai lobi hotel setelah dikeroyok pelaku tak dikenal, hanya bisa meringis kesakitan lantaran sekujur tubuhnya luka memar dianiaya pelaku.

Melihat kondisi korban yang tak berdaya, rekannya pun langsung melarikan korban ke rumah sakit umum daerah Mamuju, untuk mendapatkan perawatan medis. Korban diketahui mengalami luka-luka robek di bagian pelipis matanya.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumut dari Golkar Meninggal, Ternyata Positif Covid-19 Usai Dimakamkan Keluarga

Motif Pelaku Belum Diketahui

Belum diketahui pasti motif dan alasan pengeroyokan di arena musda Golkar ini. Apakah terkait dengan rivalitas dukungan kubu dalam partai beringin atau terkait sejumlah posting-an korban di media sosial yang sempat mengundang polemik netizen.

Korban yang ditanya terkait motif penyeranagn dirinya oleh OTK usai melapor secara resmi di mapolres mamuju, mengaku belum mengetahui pasti penyebab dirinya menjadi korban pengeroyokan.

“Saya terus terang belum tahu siapa pelaku dan apa motifnya,” jelas Muhammad Irfan Syarif, Sekertaris DPD II, Golkar Majene.

Kepada awak media, Irfan mengaku sempat ditanya identitasnya oleh pelaku. Bahkan pelaku, kata Irfan, menyampaikan salam dari salah satu tokoh Golkar Sulbar,

“Kebenarannya silakan konfirmasi ke penyidik. Pelaku menyebut ada salam dari tokoh itu. Semua sudah saya sampaikan ke penyidik, silahkan tanya penyidik,”jelas Syarif.

Ditanya soal dugaan penganiayaan dirinya terkait sejumlah postingannya di media sosial yang sempat mengundang polemik, Irfan hanya menjawab singkat, “Mungkin, saya rasa seperti itu,” katanya.

Sebelumya korban sempat melempar sejumlah postingan di media sosial. Dalam posting-annya, korban menyebut  Aras, Ketua Golkar Sulbar terpilih secara aklamasi, jauh dari kerja-kerja sistematis dan hanya mengandalkan uang.

Dia juga menyebut bahwa Mamuju Tengah (Mateng) akan mengalami penambahan positif Covid-19 yang signifikan.

Syarif bahkan menyebut, Aras dan jajarannya harus melaksanakan rapid tes di lingkup OPD Mateng. Dia beralasan, bisa saja di antara pejabat juga ada yang terpapar.

Karena postingan menohok itulah, Irfan Syarif sempat dilaporkan ke kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni.

Respons Polisi

Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Syamsuryansah menyatakan telah menerima laporan korban secara resmi. Namun ia belum tahu apa pemicu atau motif yang melatarbelakangi penganiayaan korban.

Syamsuriyansah mengatakan pihaknya akan mencari tahu saksi-saksi di lokasi untuk mengungkap insiden penganiayah tersebut.

Kasat reskrim mengaku dalam waktu dekat akan seegra bersurat ke pihak pengelola atau manajemen hotel untuk meminta rekaman video cctv saat insiden berlangsung. Ia berharap dengan petunjuk CCTV tersebut, penyidik kepolisian bisa mengungkap tuntas kasus ini.

“Ya, kami pastikan akan membuat kasus ini jadi terang benderang. Kami pastikan ada penganiayaan, buktinya ada luka ada pelapor. Kita sudah anjurkan korban untuk mengambil visum dan membuat laporan polisi. Setelah mengambil keterangan korban kita juga akan mengambil keterangan kesaksian sejumlah pihak,” jelasnya.

Baca Juga: Cemburu, Suami Aniaya Istri Hingga Tewas

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU