Bocah Bergelayut di Kabel SUTET Tangerang: Tolong, Aku Udah Enggak Kuat Pegangan
Berita daerah | 18 April 2020, 11:42 WIBTANGERANG, KOMPAS.TV - Video seorang anak bergelayut di kabel saluran udara tegangan ekstra-tinggi (SUTET) viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Curug, Kota Tangerang, Banten.
Pada video memperlihatkan seorang anak bergelayut setelah ikut terangkat bersama kabel SUTET setinggi 15 meter yang sedang dipasang.
Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Kosrudin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/4/2020) sore.
Baca Juga: Kronologi Bocah Bergelayut di Kabel SUTET, Selamat Setelah Lompat ke Matras
Kejadian bermula saat bocah yang diketahui bernama Nadin bermain di area proyek pemasangan kabel SUTET. Kabel kala itu dalam posisi rendah atau masih dekat permukaan tanah.
"Dia (Nadin) enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik," kata Kosrudin kepada wartawan di Tangerang, Jumat (17/4/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Bocah itu rupanya berpegangan pada kabel tersebut dan tidak ada pekerja atau pengawas proyek yang melihat bocah itu. Beberapa saat kemudian, kabel ditarik dan semakin tinggi dari tanah.
Nadin tidak berani melepas genggamannya karena sudah terangkat terlampau tinggi.
"Anaknya bergelantungan pada saat kabel masih rendah," terang Kosrudin.
Bocah itu lalu berteriak minta tolong. "Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun," teriaknya sebagaimana terdengar dalam video yang beredar luas di media sosial.
Warga yang melihat kejadian tersebut lalu memasang matras di tanah di bawah bocah itu dan meminta dia melepaskan pegangannya.
Setelah "mendarat" di matras, bocah itu langsung dilarikan ke rumah sakit Hermina Bitung untuk ditangani lebih lanjut.
Baca Juga: PLN Minta Maaf soal Insiden Bocah Bergelayut di SUTET Teriak Tolong
Usai pemeriksaan, Rizki Aftarianto selaku Manager PLN UPP JISJ 2 memastikan bahwa korban tidak mengalami luka serius.
"Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa kondisi korban sadar, tidak adanya patah tulang, dan hanya mengalami luka ringan sehingga sudah diijinkan pulang dari RS pada pukul 23.30," kata Rizki dalam keterangan persnya.
Rizki, atas nama PLN, meminta maaf dan menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut.
Rizki berjanji, ke depan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat di setiap proyek pengerjaan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk dapat mengawal anggota keluarganya, khususnya anak kecil yang berada di lokasi proyek agar tidak menyentuh maupun bermain dengan material pekerjaan,” pungkas dia.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV