> >

Siswa SMP Dibunuh Teman Main, Jasadnya Dikubur Setengah Badan di Kebun PTPN

Berita daerah | 9 April 2020, 18:46 WIB
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)

SIMALUNGUN, KOMPAS TV - Seorang siswa yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berinisial CP menjadi korban pembunuhan oleh dua temannya sendiri berinisial RBP dan MA.

Usai dihabisi nyawanya, jasad korban berusia 13 tahun warga Nagori Bah Joga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi itu dikubur setengah badan di lahan kebun karet milik PTPN III, Jalan Asahan Km 16-17 Sumatera Utara.

Kapolsek Bangun, AKP Banuara Manurung, mengatakan jasad korban diketahui ditemukan oleh warga berinisial S pada Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 13.30 WIB. Setengah jam kemudian polisi mendapat laporan temuan mayat itu.

"Jadi benar tadi pukul hari Rabu 14.00 wib, dapat informasi bahwasanannya ada ditemukan mayat oleh saksi S, yang berprofesi sebagai tukang," kata Banuara di Simalungun, Sumatera Utara pada Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Siswa SMP Dibunuh Pembina Pramuka, Lalu Disetubuhi di Hutan Belakang Sekolah

Setelah mendapat informasi itu, pihaknya menemui saksi S untuk meminta ditunjukkan lokasi penemuan mayat. Sesampainya di lokasi, polisi langsung melakukan penyisiran. 

"Kita mencari bukti menyisir di seputaran TKP. Kita mendapat barang bukti 1 buah cangkul yang diduga untuk menanam korban," katanya.

Selanjutnya, pihaknya menghubungi tim Inafis Polres Simalungun untuk olah TKP dan selanjutnya membawanya ke ruang jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasemen Saragih untuk diotopsi. 

"Saat ditemukan korban separuh badannya ditanam. yang nampak mulai dari dada bagian atas, dada bagian bawah ditanam, ditutupi daun-daunan, tumbuh-tumbuhan menjalar," ucap Banuara. 

Banuara menambahkan, pihaknya sudah mengamankan dua pelaku. Saat ini mereka tengah diperiksa untuk mengetahui motifnya melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Kronologi Siswa SMP Dibunuh Lalu Disetubuhi Pembina Pramuka, Berawal dari Pesan di Facebook

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga tengah mencari sepeda motor dan telepon seluler milik korban, yang diduga telah digadaikan oleh kedua pelaku. 

“Motifnya masih pendalaman. Sepeda motor dan hp korban masih dicari. kalau sudah dapat akan dapat motifnya,” katanya.

Sebelum ditemukan tewas, kata Banuara, pihak Polsek Bangun menerima laporan pada Senin (6/4/2020) dari orang tua korban bahwa anaknya menghilang atau tak pulang ke rumah sejak Sabtu (4/4/2020).

“Hari itu, Sabtu (4/4/2020) korban pergi dari rumahnya di Kecamatan Jawamarja, Kabupaten Simalungun mengendarai sepeda motor,” ujar Banuara.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU