Murid Diliburkan karena Corona, Gurunya Malah Gelar Arisan, Kapolsek: Otakmu di Mana?
Berita daerah | 1 April 2020, 11:31 WIBKOMPAS.TV - Masih ada saja warga yang tak mematuhi aturan. Di tengah pandemi virus corona, mereka malah menggelar acara keramaian.
Apalagi kerumunan warga dilakukan sejumlah guru. Hal ini membuat Kapolsek Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Kompol Edy Sudarto berang.
Saat murid-murid diliburkan dan diminta belajar di rumah karena wabah corona, para guru madrasah ibtidaiah di Jalan Melati, Kelurahan Jember Kidul, malah menggelar arisan, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Jokowi Tetapkan Status Darurat Kesehatan, Ini 6 Kebijakan Perlindungan Sosial untuk Masyarakat
Teguran Tak Dihiraukan
Panitia menyiapkan tenda-tenda, bahkan makanan pun telah terhidang.
Anggota Bhabinkamtibmas yang mengetahui adanya kegiatan tersebut sudah mengeluarkan teguran.
Namun, penyelenggara tak menghiraukan dan acara tetap berjalan.
Kapolsek Marah-Marah
Di sekitar lokasi acara, kebetulan sejumlah polisi dan Muspika Kaliwates, termasuk Kapolsek, melakukan penyemprotan disinfektan.
Mendapat laporan adanya acara keramaian, Kapolsek mendatangi lokasi.
Kompol Edi berang saat mengetahui kegiatan tersebut.
Ia pun memarahi penyelenggara acara lantaran tak mematuhi aturan pemerintah.
"Kamu kira main-main ini, kita semua capek, Pak. Kami enggak pulang, kami garda terdepan. Kamu macam-macam ngumpulin orang, acara apa ini, malah enak-enakan pesta," ujar Kapolsek dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Kisah Jenazah dari Jakarta Telantar 7 Jam di Depan Puskesmas Tasikmalaya, Kadinkes Bilang Gini
Masih geram, Edi meminta penyelenggara acara mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Otakmu di mana otakmu, atau pengin mati sendiri, mati aja sana. Bukan main-main ini, ayo bawa ke Polres," kata dia.
Akhirnya penyelenggara acara dibawa ke Mapolres Jember untuk memberikan pernyataan.
Respons Juru Bicara Presiden
Video Kapolsek memarahi penyelenggara acara arisan tersebut mendapatkan tanggapan Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rahman.
Ia mengunggah video tersebut di akun Twitter-nya.
Baca Juga: Sensus Penduduk Online 2020 Berakhir Hari Ini, Ada 21 Pertanyaan, Begini Cara Isinya
Fadjroel juga menulis, "Menegakkan disiplin tidak bisa dengan bujuk rayu, karena itu demi kemaslahatan masyarakat. Polri harus tegas."
"Pembatasan Sosial dan Pendisiplinan Hukum oleh Polri dalam upaya berperang melawan Covid-19. Mari tumbuhkan partisipasi minimal untuk menolong diri sendiri dan keluarga," tulis dia.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV