> >

Makassar Kemungkinan Bakal Lockdown, Jalur Darat, Laut dan Udara akan Dijaga Ketat

Berita daerah | 26 Maret 2020, 14:57 WIB
Ilustrasi lockdown akibat Covid-19 (Sumber: Pixabay)

MAKASSAR, KOMPAS TV - Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, mengungkapkan Kota Makassar kemungkinan bakal memberlakukan lockdown atau menutup diri untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Menurut dia, kemungkinan lockdown diambil jika pasien dalam pengawasan atau korban meninggal akibat Covid-19 terus melonjak signifkan.

Seperti diketahui, sejak diumumkan ada 1 orang yang meninggal akibat virus mematikan itu, status Kota Makassar ditetapkan sebagai daerah darurat. 

“Semenjak ada yang meninggal karena positif Covid-19, Kota Makassar sudah dinyatakan status darurat. Kemungkinan Makassar akan lockdown, jika lonjakan besar terus terjadi. Apalagi Kota Makassar merupakan daerah transit,” kata Iqbal melalui keterangan resminya pada Kamis (26/3/2020).

Baca Juga: Sutradara Livi Zheng Ceritakan Lockdown di Hollywood

Sebelum mengambil keputusan lockdown, Pemerintah Kota Makassar terlebih dahulu berkoordinasi dengan berbagai pihak antara lain pemerintah provinsi, pemerintah kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan. Termasuk pemerintah pusat.

“Kemungkinan Makassar lockdown setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota dan Kabupaten di Sulawesi Selatan yang baru saja selesai,” ujarnya.

“Karena dilihat lonjakan pandemi covid-19 sangat besar di Makassar. Tapi akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat.”

Jika lockdown diberlakukan, lanjut Iqbal, pihaknya sudah mengantisipasi langkah-langkah yang akan dilakukan. Semua pintu-pintu masuk melalui jalur udara, laut, maupun darat akan dibatasi.

Jalur-jalur tersebut, kata Iqbal, nantinya akan dijaga ketat agar arus perpindahan orang di Kota Makassar tidak terlalu padat seperti biasanya.

“Jadi akan dibatasi dan dijaga ketat jalur-jalur keluar masuk orang di Kota Makassar. Baik bandara, pelabuhan maupun jalur-jalur darat,” ujarnya. 

Namun demikian, Iqbal memastikan, pihak Pemkot Makassar tidak serta merta menutup sepenuhnya akses tersebut. 

Baca Juga: TERUNGKAP! Alasan Jokowi Tak Terapkan Lockdown untuk Atasi Corona

“Jadi, ada mekanismenya karena Kota Makassar masih membutuhkan obat-obatan maupun APD (alat pelindung diri) untuk mengatasi pasien Covid-19,” tuturnya.

Seperti diketahui, jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona Covid-19 di Sulawesi Selatan melonjak tajam. Berdasarkan data hingga Rabu, (25/3/2020), pasien positif virus corona ini bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya  9 orang.

Dari jumlah itu, rinciannya 12 pasien positif Covid-19 kini menjalani perawatan intensif di Makassar. Sedangkan 1 pasien lainnya di Parepare.

Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 158 orang. Dari jumlah itu, 122 di antaranya masih dalam proses pemantauan dan 36 lainnya telah selesai dipantau.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU