Plt Bupati Cianjur Jawab Mahfud MD Soal Tudingan Cari Panggung Terkait Virus Corona
Berita daerah | 4 Maret 2020, 23:23 WIBCIANJUR, KOMPAS TV - Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, angkat bicara menanggapi pernyataan Menkopolhukam, Mahfud MD, yang menyebut dirinya terkesan cari panggung dalam isu virus corona di Cianjur, Jawa Barat.
Ditemui wartawan di halaman Pendopo, Rabu (4/3/2020) petang, Herman mengatakan, apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan kapasitasnya sebagai kepala daerah.
"Namun, kalau ada yang berpendapat demikian (cari panggung), itu silakan saja. Namun, saya tidak punya maksud demikian," kata Herman di Cianjur, Jawa Barat pada Rabu (4/3/2020).
Herman menjelaskan, pernyataan yang disampaikannya di media massa semata untuk mengklarifikasi menyusul adanya kasus pasien yang meninggal dunia di Cianjur, namun dihubung-hubungkan dengan virus corona.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Pastikan Pasien yang Meninggal di RS Cianjur Negatif Corona
"Banyak yang tanya ke saya, via whatsapp, di medsos juga. Jadi, itu itikad saya selaku kepala daerah, dan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, jangan sampai ada keresahan dengan mencuatnya isu tersebut,” ujar dia.
Lebih lanjut, Herman menuturkan, dirinya langsung bergegas ke rumah sakit begitu mendengar ada pasien yang diduga suspect virus corona. Itu dilakukan dirinya untuk memastikan kebenarannya.
Ternyata, kata dia, sang pasien negative terjangkit virus corona. Karena itu, pihaknya bersama jajaran Forkopimda langsung menggelar konferensi pers untuk menjawab kesimpangsiuran informasi yang telah beredar di masyarakat.
"Mana berani saya memberikan statement soal medis, kalau tidak tanya dulu ke dokter yang menanganinya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta pemerintah daerah tidak terlalu mendramatisir persoalan yang berkaitan dengan virus corona.
Mahfud mengatakan, informasi mengenai penanganan virus corona diputuskan dipusatkan di Kementerian Kesehatan. Pemerintah daerah diminta untuk tidak membuat pernyataan sendiri-sendiri.
Keputusan ini berdasarkan rapat kabinet para menteri bersama Presiden Joko Widodo, pada Selasa (3/3/2020) pagi.
"Soal informasi penanganan coronanya itu sendiri sekarang informasinya itu terpusat di Kemenkes. Diharapkan pemerintah daerah jangan terlalu mendramatisir persoalan," kata Mahfud.
Baca Juga: Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Cianjur, Begini Penjelasan Dinkes
Mahfud pun mengimbau para kepala daerah tidak membuat pernyataan pers sebelum mendapatkan informasi yang jelas mengenai kasus virus corona. Kepala daerah juga diminta tak membuat pernyataan yang bersifat politis.
Mahfud mencontohkan kasus pasien suspect corona di Cianjur, Jawa Barat yang meninggal dunia Selasa pagi.
Setelah ramai diperbincangkan, ternyata pasien tersebut dinyatakan negatif virus corona dan meninggal bukan karena virus tersebut. Menurut Mahfud, kepala daerah seharusnya melontarkan pernyataan yang menenangkan masyarakat.
"Jangan terkesan ingin mendramatisir, mencari panggung, jangan terkesan itu," ujar Mahfud MD.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV