> >

Penyelamat Siswa Hanyut di Sleman Tolak Uang Penghargaan: Tak Sanggup Terimanya

Berita daerah | 26 Februari 2020, 18:48 WIB
Proses evakuasi para siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang hanyut di Sungai Sempor saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai. (Sumber: BNPBD Sleman)

SLEMAN, KOMPAS TV - Penyelamat siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, Sudiro (71) dan Sudarwanto alias Kodir menolak uang penghargaan sebesar Rp10 juta.

Diketahui, uang itu berasal dari Kementerian Sosial sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan keberanian mereka menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020).

Alih-alih menerima uang penghargaan itu, pria yang akrba disapa Mbah Diro itu justru Kodir menolak. Mereka lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke warga desa.

Baca Juga: Tiga Peran Tersangka Kasus Susur Sungai Sempor yang Menewaskan 10 Siswa di Sleman

"Saya sebenarnya tidak sanggup menerima uang ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan," kata Mbah Diro di Sleman, Yogyakarta seperti dikutip Kompas.com pada Rabu (26/2/2020).

Lebih lanjut, Mbah Diro menjelaskan, saat siswa SMPN 1 Turi hanyut di Sungai Sempor, tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa.

Dia menuturkan, banyak warga juga ikut turun ke sungai dan menolong. Untuk itu, dirinya memilih menyumbangkan uang tersebut untuk pembangunan masjid.

"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Kodir, dirinya hanya mengikuti insting kemanusiaan saat terjun ke sungai dan menyelamatkan para siswa.

Selain Kementerian Sosial, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun juga menaruh perhatian kepada kedua pria penyelamat tersebut.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU