Curahan Hati Warga Garden City yang Jadi Bulan-bulanan Banjir
Berita daerah | 26 Februari 2020, 18:29 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Tumai, warga Garden City Residence, Periuk, Kota Tangerang mencurahkan isi hatinya lantaran jadi bulan-bulanan banjir.
Bulan ini dirinya dan warga lain sudah tiga kali dilanda bencana banjir. Barang yang terendam belum kering, banjir sudah datang lagi.
Terlebih Tumai, warga RT 04 RW 021 ini mengaku baru beli kasur. Kasur yang lama sudah rusak lantaran banjir awal Februari lalu. Belum genap sebulan kasur ditiduri, banjir sudah datang lagi.
Baca Juga: Banjir Lagi, Wali Kota Tangerang Panggil Developer Garden City
Menurutnya harga kasur tersebut tidak terlalu mahal yakni sebesar Rp900 ribu namun kata Tumai ia sudah rugi dua kali.
Tak hanya kasur, dirinya juga harus mengurus surat berharga yang tidak sempat terselamatkan. Menurutnya, bukan hanya biaya, pengurusan surat berharga tersebut juga memakan waktu.
Ia berharap pemerintah atau instansi terkait dapat mempermudah proses klaim kerusakan surat akibat banjir.
"Kami sudah lelah. Lelah lahir batin istilahnya," kata Tumai, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/2/2020).
Baca Juga: Banjir di Garden City Tangerang Mencapai 2 Meter, Warga Minta Pompa Air
Banjir kembali melanda Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, setelah warga baru saja selesai beres-beres akibat banjir pada awal Februari.
Hujan deras membuat Kali Ledug meluap. Luapan itu mengakibatkan banjir di dua kelurahan di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Data terakhir pada Rabu ini, tinggi muka air di Garden City Residence mencapai 120 sentimeter.
Sebelumnya Syamsudin, warga perumahan Garden City yang menjadi korban banjir menjelaskan air mulai naik sejak Senin (24/2/2020) malam saat hujan turun hingga Selasa (25/2/2020) pagi.
Dalam sebulan ini, ujar Syamsudin sudah tiga kali Garden City dilanda banjir yang terparah pada awal Februari lalu.
Menurutnya, banjir parah di perumahan Garden City lantaran pembangunan tanggul dan bak kontrol yang belum selesai ditambah hujan deras. Hal ini membuat air kembali ke pemukiman.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV