> >

Dua Pendaki Hilang di Gunung Agung, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk

Bali nusa tenggara | 27 Desember 2024, 09:53 WIB
Dua pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Agung hingga Kamis (26/12/2024) sore belum juga ditemukan. Mereka adalah Putu Diky Adi Warta (27) beralamat di Mengwi, Badung dan Ridho Ade Yudistira (22) asal Kediri, Tabanan. (Sumber: Tribunnews.com)

KARANGASEM, KOMPAS.TV — Dua pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Agung, Bali, hingga Kamis (26/12/2024) sore belum juga ditemukan. Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl) terpaksa kembali ke posko karena cuaca buruk.

Kedua pendaki yang hilang tersebut adalah Putu Diky Adi Warta (27), warga Mengwi, Badung, dan Ridho Ade Yudistira (22), asal Kediri, Tabanan.

Mereka terpisah dari rombongan saat hujan deras mengguyur jalur pendakian di kawasan Pos 4, Rabu (25/12/2024).

Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Bali, I Wayan Suwena, mengatakan bahwa cuaca buruk menjadi kendala utama dalam pencarian.

"Sampai saat ini hasil pencarian masih nihil. Tim mengalami hambatan saat pencarian, karena cuaca buruk. Sepanjang pencarian hujan sangat deras, dan juga kabut sangat tebal. Sehingga jarak pandang sangat terbatas," ujarnya, dikutip dari Tribunnews, Kamis (26/12/2024).

Kronologi Hilangnya Kedua Pendaki

Putu Diky dan Ridho merupakan bagian dari kelompok lima pendaki yang mendaki Gunung Agung melalui jalur Pos Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. 

Mereka memulai pendakian pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.00 Wita dan mencapai puncak pada Rabu (25/12/2024) pukul 12.00 Wita.

Saat turun sekitar pukul 14.00 Wita, hujan deras mengguyur di dekat Pos 4. Para pendaki tercerai-berai karena beberapa di antaranya tidak membawa jas hujan. 

Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka Setelah 5 Tahun, Ini Aturan Bagi Para Pendaki

Tiga pendaki, yakni Georgi Erfain (19), Rikza Kamiliudin (24), dan Made Eri (18), berhasil tiba di Pos Pengubengan sekitar pukul 20.00 Wita.

Namun, Putu Diky dan Ridho tidak kunjung tiba. Pada pukul 22.05 Wita, keduanya sempat mengirimkan pesan melalui WhatsApp, mengabarkan bahwa mereka tersesat.

Laporan hilangnya kedua pendaki diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada Rabu (25/12/2024) pukul 19.00 Wita. 

Delapan personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem diberangkatkan ke posko pendakian, namun cuaca buruk membuat pencarian tidak bisa dilakukan malam itu.

Pada Kamis pagi, pencarian dilanjutkan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua unit pencarian (Search Rescue Unit/SRU). SRU 1 bergerak dari jalur Edelweis, sementara SRU 2 naik dari arah timur Edelweis. Namun, hingga sore hari, hasil pencarian masih nihil.

"Cuaca di lokasi sangat berbahaya, bahkan terjadi badai. Penambahan personel, paling tidak bisa saling bahu membahu, dan personel agar dapat beritirahat untuk menjaga kondisi kesehatannya selama operasi SAR," ujar Suwena. 

Penambahan personel ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian meskipun medan dan cuaca masih menjadi tantangan besar.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Bali, Polri, TNI, dan pemandu lokal terus berupaya mencari keberadaan kedua pendaki yang hilang.

Pencarian hari ketiga dijadwalkan dimulai pada Jumat (27/12/2024) pagi, dengan harapan cuaca membaik sehingga proses penyelamatan dapat lebih optimal.

Baca Juga: [FULL] BPBD Bahas Fenomena Air Terjun di Gunung Agung Bali, Warga Dihimbau Tak Mendaki

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribunnews


TERBARU