> >

Pihak RS Tunggu Keluarga Koban Kecelakaan Bus di Malang untuk Lakukan Tindakan Medis Lanjutan

Jawa timur | 24 Desember 2024, 12:26 WIB
Petugas saat mengevakuasi bus yang mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). (Sumber: ANTARA/Ananto Pradana.)

MALANG, KOMPAS.TV – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syaiful Anwar (RSAA) Malang, Jawa Timur,  masih menunggu kehadiran beberapa keluarga korban kecelakaan bus di Km 77 Tol Pandaan-Malang, untuk melakukan tindakan pada korban.

Mengutip laporan jurnalis Kompas TV, Hilda Nusantara, di RSAA Malang, Selasa (24/12/2024), sebanyak delapan korban kecelakaan tersebut menjalani perawayan di RSAA. Mereka merupakan korban dengan kondisi gawat darurat.

Berdasarkan informasi dari pihak RSSA Malang bahwa dari delapan korban, empat di antaranya masih ada di Unit ICU, dan dua masih dalam kondisi belum sadarkan diri serta menggunakan ventilator.

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Sebut Berawal dari Truk Tak Kuat Menanjak

Delapan korban tersebut mengalami multitrauma, tidak hanya cedera di bagian kepala tapi juga pendarahan otak dan patah tulang.

Saat ini masih ada beberapa keluarga korban yang belum tiba dari Bogor ke Malang. Sementara, untuk tindakan selanjutnya pada korban membutuhkan persetujuan keluarga.

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Polisi menduga kecelakaan pada rombongan pelajar santri SMP Islam Terpadu (SMPIT) Darul Quran Mulia Putri, Bogor, berawal dari truk tronton yang tidak kuat menanjak.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengatakan, saat itu truk tronton bermuatan pakan ternak tersebut berhenti di bahu jalan karena tidak kuat menanjak.

Truk tronton itu melaju dari arah Surabaya menuju ke Malang.

"Kita lihat kontur jalannya menanjak dan menikung, kendaraan truk bermuatan pakan ternak tidak kuat menanjak dan berhenti di bahu jalan" ujar Kholis, Senin (23/12/2024) sore, dikutip Tribunnews.com.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU