Rektor UIN Alauddin Makassar Tanggapi Kasus Uang Palsu: Saya Marah, Saya Malu, Saya Tertampar
Sulawesi | 19 Desember 2024, 15:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis berang bukan kepalang atas kasus uang palsu (upal) diproduksi di kampus yang ia pimpin.
"Saya marah, saya malu, saya tertampar," kata Hamdan Juhannis, menanggapi kejahatan pembuatan dan peredaran upal yang terkuak dari dalam kampus baru-baru ini.
Ia tak habis pikir, reputasi kampus yang sudah dibangun dengan jerih payah bersama pimpinan dan timnya kini tercoreng oleh praktek kejahatan upal.
"Setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan, dengan sekejap dihancurkan," tutur Hamdan saat konferensi pers di Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2024).
Baca Juga: Terungkap, Mesin Cetak Uang Palsu di Gowa Sulsel Ternyata Berasal dari Negara Ini
Ia menyatakan dengan tegas tentang penonaktifan kepala perpustakaan dan staf yang terlibat dengan kasus upal tersebut.
"Kami mengambil langkah, setelah ini jelas kedua oknum yang terlibat dari kampus kami langsung kami berhentikan dengan tidak hormat," tegas Hamdan.
Baca Juga: Transaksi Jual Beli Uang Palsu di Gowa Sulsel, Polisi: Perbandingannya 1 Banding 2
Adapun sejauh ini kepolisian telah menetapkan 17 tersangka dari kasus tersebut.
Dua di antaranya tak lain adalah Kepala Perpustakaan dan staf di kampus itu.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV