Fakta Terbaru Dugaan Jenazah Bayi Tertukar, Pihak Rumah Sakit Ungkap Prosedur Pasien
Jabodetabek | 13 Desember 2024, 13:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, memastikan tidak ada bayi tertukar di rumah sakit tersebut seperti dugaan pasangan suami istri MR dan FS beberapa hari lalu.
Menurut Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasiennya sudah sesuai prosedur.
"Saat ini kami telah melakukan pemeriksaan tentang proses pelayanan yang telah diberikan. Dan kami mendapatkan bahwa semua prosedur sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan," ujarnya, Kamis (12/12/2024), dikutip Kompas.com.
Ia menambahkan, kemungkinan tertukarnya bayi pasangan MR dan FS (27) sangat kecil.
Baca Juga: Update Dugaan Jenazah Bayi Tertukar, Pihak Rumah Sakit akan Fasilitasi Tes DNA
Sebab, saat FS melahirkan di rumah sakit itu pada Senin (16/9/2024), hanya ada satu bayi laki-laki yanng lahir.
"Kami yakin bahwa melihat dari kondisi dan SOP yang kami lakukan, itu adalah bayinya (MR dan FS). Salah satu pertimbangannya adalah pada hari itu bayi yang laki-laki dilahirkan hanya satu," ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa saat setelah FS melahirkan, MR sempat melihat bayi laki-lakinya. Jack juga mengatakan pihaknya telah menjelaskan kondisi bayinya pada MR.
"Bapak pasien sendiri menyatakan mengadzani bayi, berarti dia melihat kan. Petugas kami juga memberikan penjelasan tentang jenis kelamin, berat badan, dan seterusnya," kata dia.
Sesaat setelah lahir, pada 16 September 2024, kondisi bayi langsung menurun dan segera dibawa ke ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan didampingi oleh MR.
"Bapak pasien juga mendampingi petugas yang mengantarkan dari ruangan operasi ke ruang NICU," tuturnya.
Menurutnya, bayi yang diduga tertukar itu mengalami masalah pernapasan sehingga kritis dan meninggal dunia usai dilahirkan pada 16 September 2024.
"Pada saat itu kondisi bayi Nyonya FS itu mengalami gangguan napas. Istilah medisnya RDS, Respiratory Distress Syndrome, sehingga dilakukan resusitasi (prosedur medis yang dilakukan dengan cara memberikan penekanan pada dada) oleh dokter anak."
Baca Juga: Penemuan Jenazah Bayi Terbungkus Plastik di Bantaran Sungai Cimanuk Indramayu
Namun kondisi bayi tersebut semakin memburuk meski dilakukan resusitasi. Oleh sebab itu, bayi malang itu dibawa ke ruang perawatan intensif untuk bayi atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) guna penanganan lebih lanjut.
"Melihat kondisi semakin menurun, maka dilakukan intubasi dan dipasang ventilator, itu jam 13.30. Dan tim kami observasi terus-menerus memantau kondisi bayi," ujarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com