Warga Terdampak Longsor di Sukabumi Jalani Trauma Healing, Bernyanyi hingga Doa Bersama
Jawa barat | 7 Desember 2024, 14:05 WIBSUKABUMI, KOMPAS.TV - Masyarakat terdampak bencana tanah longsor di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengikuti kegiatan trauma healing dari Tim Trauma Healing Polres Sukabumi bersama Tim Psikologi Polda Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Posko Pengungsian SDN 2 Tegalpanjang ini bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga terdampak untuk meringankan trauma akibat pengalaman bencana dan kembali menjalani kehidupan dengan semangat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, dalam trauma healing ini para korban ikut bernyanyi, bermain bersama, membaca shalawat dan doa bersama.
Baca Juga: Pencarian Korban Hilang Longsor Sukabumi Terkendala Cuaca Buruk dan Medan Berat
"Memberikan motivasi, semangat, dan simpati kepada para korban bencana. Melaksanakan kegiatan permainan dan bernyanyi bersama untuk mengembalikan kebahagiaan mereka. Membaca shalawat dan doa bersama, memohon keselamatan serta kesehatan bagi para korban, dan menyerahkan bantuan sarana kontak untuk meringankan beban masyarakat terdampak," kata Jules dalam keteranganya, Jumat (6/12/2024) mengutip Kompas.com.
Jules berharap, trauma healing ini mampu memberikan dukungan dan harapan agar masyarakat Desa Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, perlahan bangkit dari trauma dan melanjutkan kehidupan dengan penuh harapan.
“Semoga trauma healing ini dapat meringankan beban psikologis para korban dan membantu mereka menghadapi masa pemulihan pasca-bencana,” tuturnya.
Berdasarkan laporan sementara BPBD Jabar, di Kabupaten Sukabumi ada sekitar 291 titik bencana di 38 kecamatan, dengan rincian 131 kejadian tanah longsor, 72 kejadian banjir, 24 kejadian angin kencang, dan 64 kejadian pergerakan tanah.
Baca Juga: Kala Jembatan Cihaur Ambles Akibat Banjir dan Longsor di Sukabumi Jawa Barat
Adapun 1.487 KK atau 3.497 jiwa terdampak bencana, sedangkan yang mengungsi 289 KK atau 1.400 jiwa, sementara yang terancam 312 KK atau 516 jiwa.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV