> >

Update Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak, BNPB Sebut Ada 2 Korban Tewas

Banten | 6 Desember 2024, 16:52 WIB
Ilustrasi banjir. (Sumber: Jonathan Ford on Unsplash)

JAKARTA,  KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kondisi terbaru terkait banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga Jumat (6/12/2024) siang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menyebut, peristiwa yang terjadi pada Senin (2/12/2024) itu mengakibatkan dua orang tewas.

“Bencana alam yang terjadi jelang dini hari tersebut turut memaksa 180 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelasnya, melalui keterangan tertulis.

Berdasarkan laporan termutakhir yang diterima BNPB pada Jumat siang, sejumlah bencana hidrometeorologi basah terjadi di wilayah Kabupaten Lebak dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: 20 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor, Begini Situasi di Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu

“Di antaranya banjir di 16 kecamatan, pohon tumbang di tujuh kecamatan, tanah longsor di 14 kecamatan, pergerakan tanah di enam kecamatan, dan angin kencang melanda dua kecamatan,” jelasnya.

“Siang ini, banjir yang sempat menggenangi 1.949 rumah dilaporkan berangsur surut,” tambah Muhari.

Meski demikian, lanjut dia, masih ada wilayah yang tergenang banjir salah satunya di Kecamatan Banjarsari. Ketinggian air antara 30-50 sentimeter.

Sementara itu, dampak dari tanah longsor berdasarkan hasil asesmen sementara yang dicatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak antara lain 161 unit rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang, dan 27 rumah rusak berat.

“Lokasi terdampak longsor yang cukup parah terletak di Kampung Lebak Mangga dan Kampung Cimentong, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah.”

Longsor juga mengakibatkan sejumlah kerusakan pada beberapa infrastruktur desa, seperti jembatan gantung roda dua penghubung Kampung Bunter dengan Kampung Leuwipesing di Desa Sangkanwangi.

“Jembatan roda empat (Jembatan Ciboleger) yang merupakan akses penghubung utama kampung Kaung Kemnag ke Kampung Babakan Girang di Desa Nayagati, dan jembatan penghubung antar Kampung Cimeunteung dengan Kampung Hagarmanah, Kecamatan Bayah.”

Baca Juga: Penampakan Udara Longsor Sukabumi, Akses Menuju Geopark Ciletuh Terputus

“Total kerugian materil terdampak kejadian banjir dan tanah longsor hasil kaji cepat sementara 12 titik fasilitas sosial, satu titik fasillitas umum, dan 16 titik infrastruktur,” imbuhnya.

Muhari menambahkan, Bupati Lebak menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor Nomor: 360/KEP.411-BPBD/2024 berlaku selama 14 (empat belas) hari, terhitung sejak tanggal 2 Desember 2024 sampai dengan 15 Desember 2024.

 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU